spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bahas Fasilitas Bandara SAMS, Komisi III DPRD Balikpapan RDP bersama Angkasa Pura 1


BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan melalui Komisi III menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, pada Kamis (1/8/2024).

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri mengatakan, RDP ini berkaitan dengan rekayasa penjemputan penumpang serta fasilitas Bandara SAMS Balikpapan yang dianggap masih minim.

Pada kesempatan tersebut, Alwi menyayangkan bahwa Bandara SAMS Sepinggan dengan status sebagai Bandara Internasional di Kaltim namun fasilitasnya justru tidak sesuai ekspektasi dan awalnya mendukung lokasi penjemputan penumpang melalui gedung parkir di lantai satu.

“Sebenarnya kami pada dasarnya setuju saja, karena kemarin itu kan macetnya lumayan parah. Sehingga mereka melakukan pengalihan penjemputan di dalam gedung parkir,” ujarnya.

Lebih lanjut Alwi menjelaskan, pengalihan penjemputan terdapat sisi positif dan negatifnya. Positifnya adalah mengurangi kemacetan untuk jalur masuk penjemputan, namun negatifnya adalah pihak Bandara yang belum siap.

“Dalam artian, ternyata kemarin itu viral karena ada bau pesing, gelap dan sebagainya,” jelasnya.

Terkait permasalahan bau pesing atau ada orang yang membuang air kecil sembarangan ini, adalah masalah Sumber Daya Manusia (SDM).

“Masa sih masyarakat sembarangan kencing di tembok dan tangga, nah itu kan nggak boleh. Ada-ada saja, sebenarnya mereka sudah siapkan WC-nya. Sehingga tadi kita bilang, tolong dibenahi WC-nya. Kalau bisa ditambah juga musala, penerangan lampu dan beberapa hal-hal itulah yang kita minta ke mereka untuk disiapkan,” tegas Alwi.

Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dianggap masih belum layak dianggap sebagai Bandara internasional.

“Bandara kita ini kan internasional, tapi rasa-rasanya kayak bukan bandara internasional. Ini lah yang kita minta tolong fasilitas dan AC kurang dingin diperhatikan. Kita ini malu dibilang bandara internasional tapi rasa lokal. Kita sudah sangat ketinggalan, cuman ‘kan bandara kita ini sudah lumayan lama 10 tahun lalu di 2014,” tambahnya.

Meski demikian, ia mengatakan DPRD Balikpapan belum bisa mensupport karena alokasi anggarannya ada di Pemerintah Pusat. Namun, dirinya memberikan usulan untuk mengatasi permasalah tersebut.

“Kami hanya bisa merekomendasi, tolong diperbaiki. Dan kami punya usulan, mengingat Balikpapan sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Alwi lagi.

Sementara itu PGS General Manager PT Angkasa Pura I Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Imam Musholin membenarkan mendapat masukan dari Komisi III DPRD Balikpapan.

“Intinya sih masukan terkait perubahan flow di penjemputan diarahkan ke gedung parkir, jadi kami diberikan masukan terkait dengan fasilitas yang ada di situ. Kemudian toilet dan lain-lain sebagainya itu,” ujar Imam.

Imam menyampaikan masukan-masukan tersebut sebenarnya sudah lama dipersiapkan, termasuk are parkir.

“Kita ubah di situ karena memang di area penjemputan selama ini padat, apalagi ini mau IKN. Maka solusinya adalah dipindahkan ke gedung parkir. Itu saja termasuk fasilitas, jadi hal itu jangan dilupakan dan terlewatkan. Sehingga bandara harus terus berinovasi untuk selalu memperbaiki fasilitas dan kami sangat berterima kasih atas masukannya,” tutupnya.

Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti