SAMARINDA – “Money Politik” atau politik uang kerap menjadi perhatian menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dalam hal ini, Tim Pemenangan Isran-Hadi, Sapta Gustiani mengupayakan pengawasan terhadap pelanggaran Pilkada tersebut.
Ia mengaku akan merekrut 10 ribu relawan serta 1000 pengacara demi memantau langsung aktivitas politik uang di tengah masyarakat. Namun hingga pekan kedua September ini, pihaknya baru mengumpulkan setidaknya 5 ribu relawan di setiap daerah.
“Akan kami terus rekrut, sampai minimal 10 ribu orang,” tegasnya pada Minggu (15/9/2024).
Diketahui, tahapan kampanye akan terlaksana pada 25 September sampai dengan 23 November nanti. Sehingga tidak hanya relawan, pihaknya juga mencoba merekrut pengacara. “Pengacara juga kami siapkan untuk melindungi. Ada seribu lawyer yang akan menjaga dan melindungi pemantau pemilu,” jelasnya.
Tidak berhenti di situ saja, Sapta mengajak kepada siapapun yang ingin menyelamatkan demokrasi dari politik uang, maka bisa mendaftar langsung ke posko-posko pemenangan. “Intinya bukan “Jangan terima uangnya tapi coblos orangnya”, tapi ambil uangnya tangkap orangnya,” tegasnya.
Selanjutnya Sapta mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan reward yang sepadan bagi para relawan. Namun ia tidak ingin menyebutkan apa dan besarannya soal reward tersebut.
Harapan dari perekrutan ini setidaknya dapat mengedukasi masyarakat rakyat agar cerdas dalam memilih pemimpin. Yaitu pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R
