BONTANG – Pemanfaatan bendungan di Marangkayu, Kutai Kartanegara, dinilai Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, sebagai solusi yang paling memungkinkan untuk mengatasi masalah banjir dari sektor hulu, sekaligus kebutuhan air bersih dari bawah tanah bagi warga di Bontang.
Hal tersebut dia sampaikan setelah melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Kaltim belum lama ini.
Dibandikan pemanfaatan bendali suka rahmat dan air di lubang bekas galian tambang PT Indominco Mandiri, kata Andi Faiz, bendungan marangkayu dinilai paling siap dan hemat biaya. Pasalnya, bendungan tersebut akan melakukan proses penggenangan di Oktober nanti. Dan diprediksi, proses pemasangan pipa pengaliran air hingga ke Kota Taman bisa terealisasi 3-4 tahun mendatang.
Sedangkan untuk bendali suka rahmat dan air di lubang bekas galian perusahaan tambang, sambung Faiz, masih perlu kajian atau FS (Feasibility Study) untuk meneliti kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air. Belum lagi, ditambah proses pemasangan pipa ke Bontang yang membutuhkan proses panjang dan perizinan yang lama lantaran harus melewati hutan lindung dan lahan milik warga.
“Saat ini progres di bendungan suka rahmat sedang berjalan dan sudah masuk proyek strategi nasional. Ini sekaligus bisa menjadi alternatif dari kajian peneliti yang menyebut air bawah tanah Bontang akan habis dalam waktu lima tahun lagi,” ungkapnya dikonfirmasi, Jumat (19/3/2021).
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, pemanfaatan bendungan marangkayu akan menggunakan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Air dari bendungan dengan kapasitas 200 liter per detik itu nantinya akan dialiri melalui pipa dan dimasukkan ke dalam Water Treatment Plan (WTP) di Kelurahan Bontang Lestari. Setelah diolah, air akan masuk ke jaringan pipa PDAM untuk didistribusikan kepada masyarakat. (bms/adv)