Beranda BONTANG Antisipasi Kondisi Darurat, Personel Satpol PP Dilatih Bantuan Hidup Dasar

Antisipasi Kondisi Darurat, Personel Satpol PP Dilatih Bantuan Hidup Dasar

0
Personel Satpol PP saat mengaplikasikan teknik pijat jantung atau CPR. (Yahya Yabo/ Media Kaltim)

BONTANG– RSUD Taman Husada Bontang memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP, Rabu (3/8/2022).

Keahlian ini dinilai dibutuhkan  bagi masyarakat kalangan non-tenaga medis, dalam mengantisipasi penanganan di luar kendali atau menemukan keadaan darurat (urgen) saat bertugas.

“Diberikan materi mengenai bantuan hidup dasar, penanganan henti jantung, henti nafas, kemudian dilanjutkan dengan langsung praktik menggunakan maneken,” jelas Siti Aisyatur Ridha,  di kantor Satpol PP.

Siti menyebutkan keterampilan atau skil untuk penanganan bantuan hidup dasar seharusnya diketahui semua orang. Hal ini dapat dipelajari semua kalangan, dengan narasumber langsung dari dokter umum dan perawat RSUD Bontang.

“Jika ada kasus, ada korban maka harus tahu apa yang harus dilakukan. Amankan diri, amankan lingkungan dan amankan pasiennya,” papar dr Ridha.

Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan  bantuan hidup dasar, tambah Ridha, semua orang dapat memberikan pertolongan pertama ketika menemukan keadaan darurat, seperti pijat jantung atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR).

“Skil bantuan hidup dasarnya itu yang perlu dibutuhkan,” tambahnya.

Siti menyebut, butuh bantuan  lintas sektor ketika menghadapi keadaan darurat. Dalam beberapa kasus yang sering ditemukan seperti orang tenggelam, orang jatuh dari ketinggian dan hingga korban kecelakaan.

Kepala Satpol PP Bontang, Ahmad Yani mengatakan, pemberian keterampilan bantuan hidup dasar perlu dilakukan bagi anggota satpol PP yang selalu berhadapan dengan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas, anggota satpol PP juga harus memberikan bantuan ketika menemui kondisi darurat.

“Ketika melakukan patroli dan menemukan orang pingsan, atau mendapati orang yang sedang kecelakaan, anggota bisa menolong. Karena sifatnya pertolongan pertama,” kata Yani.

Menurutnya, pelatihan yang diajarkan mengenai cara penanganan yang dilakukan sesuai dengan standar operasional pertolongan sehingga dapat menolong. “Jadi dilihat dulu, dicek dulu nafasnya. Jangan gegabah melakukan pertolongan sebelum meminta bantuan pertolongan,” papar Yani. (yah)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version