TENGGARONG – Langkah antisipasi diambil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar), menanggapi potensi banjir kiriman dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Yakni kecamatan yang berada di hulu Mahakam Kukar.
BPBD Kukar pun mengirimkan tim beranggotakan 7 orang ke Kecamatan Tabang, sejak Kamis (16/5/2024) malam, dan tiba pada Jumat (17/5/2024) subuh. Untuk memantau kondisi ketinggian air. Terutama di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut.
Diketahui, banjir yang melanda Kabupaten Mahulu ini, disebabkan oleh tingginya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir. Hujan yang merata di daerah anak Sungai Mahakam ini meningkatkan risiko banjir di wilayah hulu Kukar.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji, pun melaporkan bahwa wilayah Kecamatan Tabang mulai terendam banjir selama tiga hari terakhir. Selain memantau, tim di lapangan akan bekerja sama dengan relawan kebencanaan dan Muspika Tabang.
Karena dikhawatirkan banjir di Mahulu akan berdampak pada kecamatan di wilayah hulu. Seperti Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Muara Muntai, Muara Kaman, Kota Bangun, dan sekitarnya.
“Ini menjadi perhatian kami karena Mahulu merupakan bagian dari Sungai Mahakam yang mengalir melalui beberapa sungai di kecamatan wilayah hulu dan tengah Kukar,” kata Setianto.
Tak hanya itu, BPBD Kukar pun meminta beberapa kecamatan yang berada di hulu Kukar untuk terus melakukan pemantauan kondisi ketinggian air. Ini menjadi bahan pertimbangan dan kepastian bagian masyarakat, relawan, dan aparat setempat dalam menghadapi potensi banjir.
“Bencana alam memang sulit diprediksi, tapi kami berupaya siap untuk memberikan bantuan atau mengurangi dampak yang terjadi,” jelasnya.
“Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa kejadian di Mahulu dan Kubar sering berimbas ke sungai di wilayah Kukar. Kondisi di Tabang sudah tergenang banjir di pemukiman desa, namun masih relatif aman dan tidak ada korban,” lanjutnya.
Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kukar, Abdal, menambahkan bahwa Kukar masih berada dalam status siaga. Tim beranggotakan tujuh orang yang dikirim ke Kecamatan Tabang membawa mobil rescue lengkap dengan peralatan pencarian, penyelamatan, dan pertolongan.
Abdal juga telah berkoordinasi dengan Kasi Logistik untuk menyiapkan segala kemungkinan jika terjadi bencana besar dan pengungsian. “Kami memiliki persediaan makanan, meskipun mungkin tidak akan cukup, tetapi hal-hal lain bisa dikoordinasikan antar lintas OPD,” tutupnya. (adv)