spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Antisipasi Kemarau, DPTPH Kaltim Imbau Petani Percepat Proses Tanam 

SAMARINDA – Dinas Pangan, Tanaman dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan imbauan kepada para petani di wilayah setempat untuk mempercepat proses tanam di areal pertanian, karena wilayah Kaltim juga terdeteksi mengalami kemarau panjang dan berpotensi terjadi El Nino.

“Kami telah menginstruksikan kepada petani dan penyuluh di kabupaten dan kota secara tertulis untuk percepatan proses tanam,” kata Pelaksana Harian Kepala DPTPH Kaltim Rini Susilawati, di Samarinda, Sabtu (1/7/2023).

Ia menjelaskan bahwa El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia, sehingga memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

“Salah satu provinsi yang diperkirakan mengalami kemarau panjang ini adalah Kaltim,” kata Rini.

Berdasarkan analisa sejumlah pakar, El Nino bakal memiliki dampak yang signifikan bagi sektor pertanian di antaranya kekeringan, penyakit tanaman, perubahan pola hama dan penurunan produksi.

BACA JUGA :  Komunikasi Multikultural: Munculnya Wirausahawan Milenial di Era New Normal

Untuk itu, Pemerintah telah melakukan antisipasi dampak dari potensi El Nino yang mungkin terjadi di wilayah Kaltim, dengan memberikan peringatan dini kepada para petani dan mempersiapkan sejumlah solusi terjadinya musim kemarau panjang.

Selain percepatan tanam, antisipasi lainnya yakni para petani harus menggunakan benih yang tahan kekeringan serta membuat penampungan-penampungan air atau embung-embung kecil yang bisa dimanfaatkan saat kekeringan panjang terjadi.

“Berbagai upaya itu kami lakukan dalam rangka membantu petani dalam menghadapi potensi El Nino,” ujarnya pula.

Rini mengakui secara nasional wilayah Kaltim bukan termasuk daerah lumbung pangan, namun demikian Kaltim masih memiliki daerah sentral untuk tanaman pangan dan hortikultura. Seperti tanaman pangan padi itu sentralnya di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Berau.

Sedangkan hortikultura buah-buahan hampir semua punya potensi. Contoh potensi hortikultura seperti pisang kepok krecek varietas lokal Kabupaten Kutai Timur yang sudah di merambah pasar ekspor. (Ant/MK)

Pewarta : Arumanto

Editor : Budisantoso Budiman

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img