SAMARINDA – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengakui tren kenaikan kasus positif covid di Kaltim, membuat posisi Kaltim saat ini sudah menembus 10 besar nasional pada urutan tingginya angka penularan (terkonfirmasi) yang tidak diimbangi angka kesembuhan masih sedikit. “Kunci upaya untuk menurunkan bahkan memutus rantai penularan virus corona tergantung kesadaran individu,” tutur Andi Muhammad Ishak pada video conference Perkembangan Covid-19 Kaltim, Selasa (1/9/2020) sore.
Dilaporkan, update perkembangan Covid-19 Kaltim, Selasa (1/8/2020), suspek total 19.419 kasus (tambah 74 kasus), total konfirmasi 4.305 kasus (tambah 60 kasus), discarded/suspek negatif 14.053 kasus (tambah 46 kasus), probable 20 kasus dan proses 1.041 kasus. Sembuh 2.407 kasus. Meninggal 164 kasus dan dirawat 1.734 kasus.
Menurut Ishak melihat tingginya angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim hingga Selasa (1/9/2020) menandakan tingkat kesadaran masyarakat menjalankan protokol kesehatan masih rendah. “Padahal, pencegahan itu lebih mudah dan murah dari pada mengobati kalau sudah tertular,” katanya.
Karena itulah, Ishak tetap menegaskan tingkat kepatuhan masyarakat untuk selalu memakai masker setiap beraktifitas dan berinteraksi di luar rumah masih rendah. Termasuk membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun atau pun hand sanitazer sebelum dan sesudah beraktifitas masih enggan dilakukan.
Terlebih lagi, ujarnya sebab tuntutan ekonomi keluarga. Maka, banyak warga beraktifitas dan berinteraksi tanpa jarak bahkan cenderung tetap berkerumun.
“Seringkali diingatkan tetap disiplin protokol kesehatan. Bukan untuk orang lain, tapi diri kita sendiri. Kalau ini bisa diterapkan masing-masing individu, bukan semata menyelamatkan orang lain, tetapi diri kita sendiri dan orang yang kita cintai. Begitu hal sebaliknya,” pungkasnya (hms/red)
Jangan Lewatkan Berita Terkini dari MediaKaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami: