SAMARINDA – Saat mengisi Dialog Pendidikan, Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun kembali menegaskan tidak ada pemangkasan insentif guru di Samarinda, kecuali bagi penerima Tunjangan Profesi Guru (TPG). Jangankan memangkas, nilainya pun dia katakan tidak pernah diturunkan.
“Pemerintah Kota Samarinda tidak pernah melakukan pemangkasan insentif guru, tidak ada 1 rupiah pun yang kita pangkas, nilainya tetap. Yang ada hanya larangan pemberian tambahan penghasilan dalam bentuk apapun kepada penerima TPG,” ujar Andi Harun dalam Dialog Pendidikan di Cafe Sulaiman, Jalan Juanda beberapa waktu lalu.
Dialog yang digagas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengangkat tema Telaah Ulang Kebijakan Pemangkasan Insentif Guru di Kota Samarinda. Dia mengatakan, untuk memperjelas Permendikbudristek Nomor 4 Tahun 2022 Bab IV (Tambahan Penghasilan) Pasal 10 Ayat 2, lima orang perwakilan guru bersama Pemkot Samarinda akan bertolak ke Jakarta untuk memastikan apakah pemberian dapat dilanjutkan atau tidak.
“Kalau nanti sepulang dari Jakarta ada surat resmi yang memperbolehkan, maka langsung saya bayar, tapi kalau tidak ada secarik kertas itu maka saya minta maaf, saya tidak berani,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, apabila kapasitas ruang fiskal mampu, maka Pemkot justru akan berusaha menaikkan insentif tersebut. Dia mengatakan menaikkan atau memberikan tambahan penghasilan kepada semua guru ASN diluar dari TPG, diperlukan dana sebesar Rp 24,5 miliar yang dikucurkan setiap bulan.
Selain pendidikan, pemerintah juga memiliki kewajiban di bidang kesehatan, perawat yang juga kerja 24 jam mendapatkan insentif yang sama, apabila insentif guru naik maka menurutnya perawat juga harus naik.
“Kalau setiap bulan kita harus mengeluarkan Rp 24,5 miliar, sumber uangnya dari mana, pegawai honorer yang telah mengabdi puluhan tahun, petugas kebersihan kita juga harus naikkan, lalu kemana kita mencari uangnya,” ucap Andi Harun.
Selain Andi Harun, dialog juga dihadiri narasumber lain di antaranya Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda Suwardi Sagama, dan perwakilan guru, Qamarallah.(adv/diskominfosamarinda)