spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anak Muda Butuh Konten Tradisional Kekinian

SAMARINDA – Memperingati Hari Musik Nasional 2024, SMA Negeri 2 Samarinda bekerja sama dengan DPD Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) menggelar Talkshow Budaya dan Musik Tradisional, Rabu (6/3/2024).

Acara ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso yang juga merupakan Ketua DPD PAPPRI Kalimantan Timur.

Dengan yel-yel “Salam Musik Indonesia, kita semua satu”, acara ini diharapkan mampu memberikan semangat pada anak-anak muda untuk menjaga dan melestarikan musik tradisional Indonesia, khususnya daerah Kalimantan Timur.

Tiga narasumber mengisi acara peringatan musik ini, di antaranya, Muhammad Faisal, Elansyah Jamhari dan Aspian Nur Gustafa. Yang memang merupakan pemerhati sekaligus pelaku musik budaya di Kalimantan Timur.

Hampir satu jam lebih acara ini berlangsung, untuk mengenalkan pada anak-anak muda tentang apa saja musik tradisional atau budaya tradisional yang perlu dijaga.

Materi-materi yang diberikan mengarah kepada edukasi budaya tertinggal yang mulai dilupakan oleh anak-anak muda. Nyanyian-nyanyian juga terlihat di acara ini sebagai hiburan sekaligus upaya memperkenalkan musik tradisional Indonesia.

BACA JUGA :  Peringatan HUT ke-77 Koperasi di Samarinda Diwarnai Gebyar UKM dan Street Food Festival

Tentu nantinya dari acara talkshow ini, diharapkan bahwa para siswa mampu melestarikan sekaligus menjadi pelaku-pelaku dalam musik tradisional dan budaya di Kalimantan Timur.

“Hanya sedikit lagu tradisional yang kekinian, artinya itu menjadi peluang untuk jadi konten bagi kalian,” tutur Muhammad Faisal, dalam materinya mengajak memberikan nilai lebih soal musik tradisional Kalimantan Timur.

Aspian Nur Gustafa sebagai narasumber yang lebih muda mencoba untuk mengajak siswa-siswi bernyanyi, nyanyian tradisional sebelum ditutup dengan lagu pop yang diiringi oleh sappe (alat musik Dayak). Bagi Aspian Nur, mengkolaborasikan budaya pop dengan tradisional adalah cara siswa-siswi untuk melestarikan budaya tradisional.

“Seperti anak muda seperti kita, menggabungkan pop culture dengan musik tradisional adalah satu cara kita untuk melestarikan musik tradisional,” kata Aspian.

Melestarikan budaya tradisional tentu tidak mudah disaat generasi muda sedang terjangkit budaya pop luar negeri. Menjadi pekerjaan rumit di masa mendatang untuk menjaga musik tradisional di Kalimantan Timur khususnya.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.