BALIKPAPAN – Keberingasan Boby sudah terjadi sejak Jumat malam, 4 Juni 2021. Waktu itu, di rumahnya di RT 02 kawasan Gunung Bugis, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, remaja 20-an tahun itu membakar tempat penyimpanan beras tanpa alasan. Ayah Boby, Haruna, sempat memadamkan kebakaran kecil itu.
Keesokan paginya, Haruna melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT 02, Rudi Hartono, dan istrinya, Arbayah. Kepada pasangan berusia 43 dan 51 tahun itu, Haruna mengabarkan bahwa Boby sudah berbahaya alias tak dapat dikendalikan.
Haruna pun berencana membawa putranya itu ke rumah sakit jiwa pada pekan ini. Pertemuan tersebut berakhir setelah Rudi dan Arbayah setuju dengan rencana tersebut. “Karena memang anaknya ini memiliki kelainan jiwa,” sebut Arbayah kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Senin (7/6/2021).
Arbayah bergegas ke kasur ketika malam sudah larut pada Sabtu (5/6/2021) itu. Namun, istirahat ibu tiga anak dan dua cucu itu buyar setelah telinganya mendengar keributan dari luar rumah, pukul 11 malam. Ia segera membangunkan suaminya dan mencari asal kegaduhan.
Di depan pintu rumahnya, Arbayah dan Rudi terperanjat menyaksikan api berkobar di rumah yang dihuni Haruna dan Boby bersama keluarganya. Tanpa pikir panjang, Arbayah bersama seorang anaknya menjauhi titik api. Rudi bersama warga lain berjibaku memadamkan bara.
“Kami hanya membawa baju di badan dan dokumen-dokumen penting. Yang lainnya, kami tinggal,” kenang perempuan berkerudung itu.
Rudi sempat menyemprotkan cairan menggunakan tabung apar ke titik api. Namun, padatnya pemukiman yang kebanyakan terbuat dari kayu, membuat alat pemadam mini itu tak berguna. Api terus berkobar sejadi-jadinya.
Di tengah kegelapan dan keriuhan, Rudi mendengar jeritan minta tolong dari dalam rumah Harun. Rudi berusaha masuk ke bangunan yang hanya berjarak 2 meter dari rumahnya itu. Tapi, usahanya kandas. Rumah tersebut sudah dikepung asap tebal. “Saat itu air PDAM juga tak mengalir. Kami tak bisa berbuat banyak,” tutur Arbayah.
Setengah jam kemudian, petugas pemadam kebakaran datang dan langsung berupaya memadamkan kebakaran. Berdasarkan catatan media ini, api berangsur padam Ahad dini hari, 6 Juni 2021, pukul 02.20 Wita.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Suseno, menyebut bahwa pihaknya mengerahkan 15 mobil pemadam kebakaran dalam insiden itu. Belum termasuk unit dari PT Pertamina dan kepolisian. “Kami terkendala lokasi kebakaran yang sempit. Kemudian banyak warga berkerumun,” kata Suseno di lokasi kebakaran.
BPBD Balikpapan mendata tiga RT jadi korban kebakaran yakni RT 02, 03, dan 04. Dengan perincian di RT 02 terdapat sembilan rumah hangus dan dua rumah terdampak serta 59 jiwa dari 16 kepala keluarga (KK) jadi korban.
Sedangkan di RT 03, tiga rumah terbakar dan satu rumah terdampak. Ada 15 jiwa dari empat KK jadi korban. Paling banyak di RT 04, yakni sembilan rumah terbakar dan tujuh rumah terdampak. Dengan korban 81 jiwa dari 24 KK,
Jika dijumlahkan, ada 155 jiwa dari 44 KK kehilangan tempat tinggal dalam insiden itu. Hampir semua korban memilih mengungsi di rumah keluarganya. “Kemudian total rumah yang terbakar sebanyak 21 rumah dan 10 rumah terdampak,” sebut Suseno.
Setelah api padam, petugas memeriksa lokasi kejadian. Dan dari pemeriksaan itu, petugas menemukan Haruna tewas terpanggang di rumahnya. Dini hari itu juga, petugas mengevakuasi mayat yang telah hangus itu ke rumah sakit.
Berdasarkan informasi diterima Arbayah, Haruna tengah tidur di lantai dua rumahnya sebelum kebakaran. Kondisi tersebut diyakini membuat Haruna tak sempat menyelamatkan diri. Arbayah pun meyakini Boby yang membakar rumahnya hingga menjadi pemicu kebakaran besar. “Kabarnya, dia (Boby) membakar kasur malam itu,” ucapnya.
Kepala Kepolisian Sektor Balikpapan Barat, Komisaris Polisi Totok Eko Darminto, tak ingin berspekulasi mengenai penyebab kebakaran karena pihaknya masih menyelidiki penyebabnya.
Dia juga memastikan bahwa pihaknya telah mengamankan Boby. Namun belum bisa diperiksa karena pemuda tersebut dibawa ke rumah sakit jiwa di Samarinda. “Masih diperiksa kejiwaannya di sana,” sebut Kompol Totok. (kk)