BONTANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Bontang Melawan kembali menggelar aksi tolak omnibus law di halaman Kantor walikota lama pada Senin (12/10/2020) sore.
Aksi tolak omnibus kali ini berbeda dari sebelumnya. Kali ini hanya diikuti oleh puluhan mahasiswa yang membawa tumpeng, yang akan diberikan kepada pejabat pemerintah kota Bontang sebagai hadiah perayaan ulang tahun Bontang ke-21.
“Hidup mahasiswa, hidup buruh, hidup perempuan, “ungkap mahasiswa saat berorasi di pelataran gedung yang kini bernama Gedung 3 Dimensi itu.
Sesaat kemudian Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Bontang Raking terlihat datang bergabung dengan para pendemo.
“Saya datang atas nama pribadi, tapi prinsipnya sikap DPRD tetap sama seperti yang Pak Ketua ucapkan saat aksi Jumat lalu,” kata pria berjaket kulit ini.
Raking menambahkan, DPRD Bontang mendukung apa yang diaspirasikan para pendemo dan akan diteruskan ke pemerintah pusat, Pemprov Kaltim dan Pjs Wali Kota. Namun, lanjut dia, hal tersebut butuh proses tak bisa langsung berkirim surat tanpa mempelajari poin-poin apa saja yang dituntut para mahasiswa, buruh, dan nelayan.
“Jadi kita tak bisa langsung berteriak tolak omnibus law, tapi harus ada poin-poin yang mendasari (penolakan) itu,” kata Raking.
Selepas mendapat penjelasan dari Raking, para pendemo akhirnya membubarkan diri.(bgr)
