SAMARINDA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya pemetaan desa presisi untuk mendukung pembangunan yang lebih tepat sasaran di provinsi tersebut. Dalam acara Deklarasi Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Pendopo Odah Etam Samarinda, Selasa (3/12/2024), Akmal menyampaikan bahwa langkah ini menjadi salah satu prioritasnya selama menjabat.
“Andaikan saya dua tahun di sini sebagai Penjabat Gubernur Kaltim, saya akan menyelesaikan semua pemetaan desa di Kaltim,” ujarnya disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Akmal menjelaskan bahwa data desa presisi memiliki peran penting dalam memastikan anggaran pembangunan dialokasikan secara efektif. Dengan data yang akurat, pemerintah daerah dapat merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi pembangunan secara lebih terukur.
Menurutnya, pemetaan desa presisi tidak hanya memberikan manfaat dalam pengelolaan anggaran, tetapi juga membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Saat ini, dua kabupaten di Kaltim sudah mulai menerapkan program ini. Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebanyak 40 desa telah dipetakan, sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), 114 desa telah memiliki data presisi dari total rencana lebih dari 200 desa.
Akmal menegaskan bahwa pemetaan yang akurat adalah kunci dalam menghadapi permasalahan dengan sumber daya yang terbatas. Ia juga menyoroti pentingnya data yang kuat untuk menetapkan skala prioritas dalam pembangunan.
Lebih lanjut, Akmal menyinggung faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, seperti rendahnya pendidikan, pendapatan keluarga, serta pengaruh lingkungan. Ia menilai pendekatan berbasis data menjadi solusi yang lebih efektif daripada sekadar reaksi setelah masalah terjadi.
“Data desa presisi yang telah dibuat di PPU dan Kukar akan menjadi warisan berharga bagi pemimpin di semua tingkatan, baik kabupaten, kecamatan, kelurahan, maupun desa,” pungkasnya. (diskominfokaltim/adv)
Editor: Agus S