BONTANG – Libur telah usai, di mana sebagian masyarakat kembali pada aktivitasnya masing-masing. Saat liburan Pulau Beras Basah menjadi salah satu objek wisata, terutama masyarakat Kota Bontang.
Namun, saat wisatawan berkunjung ke tempat wisata tersebut, ada banyak pengunjung yang mengeluhkan terkait dengan sampah yang berserakan saat berlibur ke Pulau Beras Basah.
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Bontang melalui, Kepala Bidang (Kabid) Parawisata, Muhammad Ihsan mengatakan, penumpukan sampah disebabkan karena terjadi akibat meningkatnya para pengunjung ke pulau Beras Basah untuk berlibur.
“Kalau tingkat kunjungannya tinggi memang tumpukkan sampah akan terjadi. Kita ada aturan ketika ada pengunjung ke Pulau Beras Basah menjaga kebersihan,” ucapnya, Selasa (9/1/23).
Pihaknya juga mengklaim telah menyiapkan tempat sampah, dan juga sudah sering berkolaborasi dengan melibatkan paguyuban atau organisasi peduli lingkungan yang telah ada.
Para pedagang yang bermukim dan pelaku kapal angkutan pariwisata untuk mengangkut sampah tersebut, dengan estimasi pengangkutan paling lambat dua hari. Di darat sampahnya akan diambil oleh pihak Dinas lingkungan hidup.
“Kita meminta supaya semua para wisatawan juga bisa sadar jika membawa makanan, bisa juga membawa sampah kembali. Kami tidak punya pengelola khusus untuk memperingatkan,” jelasnya.
Untuk ke depannya, pihaknya akan membuat aturan baru, dengan skema sebelum wistawan berkunjung, harus dihitung dahulu barang bawaan yang berpotensi menjadi sampah dan saat pulang akan dilakukan pengecekan ulang.
“Kami pernah melihat di kota besar. Meski punya keterbatasan pengangkutan seperti di pegunungan, tetapi harus membawa kembali sampah nya,” tutupnya.
Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R
