Beranda BERAU Akibat Corona dan Harga Batu Bara Jeblok, APBD Berau Diprediksi Terpangkas 50%

Akibat Corona dan Harga Batu Bara Jeblok, APBD Berau Diprediksi Terpangkas 50%

0
Penandatanganan MoU antara Pemkab dan DPRD Berau, Senin, 14 September 2020.

TANJUNG REDEB – Rapat paripurna Pemkab dan DPRD Berau pada Senin (14/9/2020), memunculkan dugaan mengkhawatirkan. Kejamnya pandemi Corona atau Covid-19 yang menghantam kabupaten ini, berpotensi membuat pendapatan daerah turun hingga 50 persen.

Prediksi tersebut mengemuka dari penandatanganan nota kesepakatan atau MoU antara Pemkab dan DPRD Berau tentang Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2021. Berlangsung di Gedung DPRD Berau, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sei Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb.

Hasil dari rapat tersebut, APBD Kabupaten Berau diprediksi turun hingga 50 persen pada 2021 dibandingkan 2020 yang hampir Rp 3 triliun. “Tahun depan kemungkinan setengahnya, yakni sekitar Rp 1,6 Triliun,” ungkap Wakil Bupati Berau Agus Tantomo
Penurunan pendapatan tak lepas dari dampak Covid-19. Juga sektor batu bara sebagai penyumbang 61 persen pendapatan asli daerah atau PAD mengalami penurunan produksi sejak sebelum pandemi menyerang.

“Dari 61 persen pendapatan kita di Berau itu bagi hasil royalti batu bara dan saat ini bisnis itu paling terasa dampaknya,” lanjut Agus. Guna peningkatan PAD dalam jangka pendek, sementara ini Pemkab akan menyesuaikan langkah-langkah yang diambil pemerintah pusat dan Pemprov Kaltim dan mempersiapkan RPJMD.

“Nanti pasti akan ada program-program stimulus dan kita menyesuaikan langkah yang diambil pemerintah provinsi dan pusat,” terangnya. Di sisi lain, Ketua DPRD Berau Madri Pani, merasa jika PAD tak bakal menurun 50 persen akibat Covid-19. Dirinya berharap pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan bisa mengambil langkah untuk memaksimalkan PAD. Misalnya dari retribusi.

Untuk meningkatkan PAD, pemerintah disebut harus memikir langkah-langkah strategis ke depannya. Seperti memaksimalkan potensi pengembangan ekowisata, pariwisata dan lain-lain. “Banyak sektor bisa dikembangkan jika dikelola dengan baik. Dan bisa menambah PAD kita ke depan jika ini bisa tak lagi bergantung batu bara,” tutupnya. (kk/red2)

TIDAK ADA KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Exit mobile version