TANJUNG REDEB- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan buaya sepanjang 4,7 meter, di hutan mangrove kawasan Labuan Cermin, Berau, Jumat (31/12/2021). Keputusan ini diambil setelah mendengar masukan warga sekitar, menyusul adanya warga yang kesurupan sehari setelah buaya ditangkap pada Rabu (29/12/2021).
“Kita lepaskan di hutan mangrove, tapi tidak terlalu dekat dengan Labuan Cermin. Ini (melepasliarkan) hak masyarakat,” kata Kepala BKSDA Kaltim Ivan Yusfi, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (31/12/2021).
Karena hak masyarakat, BKSDA tak mau berpolemik. Pihaknya hanya berpesan pada masyarakat sekitar untuk membuat semacam aturan (SOP), agar wisatawan yang datang tak diganggu satwa liar.
Mitigasi tersebut semisal membuat pagar di bawah air yang membatasi antara teluk dengan laut lepas. Selama mitigasi tak dijalankan, BKSDA tak merekomendasikan wisatawan berenang di kawasan itu.
Dari hasil pantauan pihaknya, Labuan Cermin memang merupakan kawasan habitat buaya muara, yang dikenal sering hidup berpindah-pindah.
“Karenanya kami sarankan pemasangan pagar, di antara areal wisata dan laut. Jadi area wisata terisolasi dan wisatawan bisa berenang menikmati danau,” katanya. (red2)
