spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Abdul Rasid Reses di Desa Rapak Lambur, Masyarakat Minta Perbaikan Jalan dan Pertanian

TENGGARONG – Jalan penghubung Desa Rapak Lambur dan Senoni, menjadi perhatian dan akan segera dikerjakan, setidaknya hingga tutup anggaran 2022 ini. Kepastian tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid selepas melaksanakan reses di Desa Rapak Lambur, Senin (29/8/2022) pagi.

Setelah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, dia memastikan akan ada pengerjaan jalan penghubung dua desa sepanjang 2 kilometer (km).

“Kemarin pembahasan kita di DPRD (Kukar) bersama dinas yang terkait untuk pengerjaan di (APBD) perubahan tahun ini,” ujar Abdul Rasid, Senin (29/8/2022).

Abdul Rasid menambahkan, perbaikan jalan akses Desa Rapak Lambur menuju Desa Bandeng Raya juga jadi prioritas, sehingga bisa segera terkoneksi dengan baik. Terlebih jalan tersebut terletak di perbatasan dua desa, yang mana badan jalan yang sempat terbangun, kembali rusak akibat dilalui truk bermuatan melebihi kapasitas.

Dari reses diketahui, jalan akses menuju salah satu SMP di Desa Rapak Lambur ternyata rusak parah. Ketika hujan turun, jalan tidak bisa dilewati. Siswa terpaksa lewat jalan di Kelurahan Mangkurawang yang jaraknya lebih jauh.

BACA JUGA :  Gara-gara Main Game Online Sambil Cas HP, Pemuda di Kukar Tewas Tersengat

“Makanya ini menjadi kebutuhan masyarakat yang ada di Rapak Lambur dan Bendang Raya, berkaitan dengan salah satu jalan menjadi prioritas,” lanjut Rasid.

Kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan) juga diminta masyarakat Desa Rapak Lambur, karena   panen di tempat mereka masih menggunakan alat pemotong padi sewaan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Abdul Rasid bakal mengajak dinas terkait, untuk memikirkan solusi dalam  memajukan sistem pertanian di Desa Rapak Lambur.

Oleh karenanya, dia memastikan, pembenahan sarana dan prasarana akan mulai dilakukan. Semua upaya itu, merupakan bentuk nyata  dari rencana menjadikan pertanian sebagai sektor yang diunggulkan di Kukar. Dengan begitu, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Kukar dari sektor pertambangan dan migas. “Karena itu ya mungkin sekarang pelan-pelan kita benahi ini,” tutup Rasid. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img