spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perkara HP Hilang, Direktur Air Minum Tirta Kandilo Kena Semprot DPRD

PASER – Pendistribusian air bersih belakangan ini dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, kualitas air bersih diragukan dan terdapat beberapa wilayah di Kecamatan Tanah Grogot tidak mengalir hingga sepekan.

Keluhan masyarakat itu sampai ke telinga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser. Akibatnya, Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kandilo, Suryanto Agustono, dipanggil untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Dalam RDP itu, unsur pimpinan di DPRD Kabupaten Paser, yakni Fadly Imawan dan Abdullah mencecar habis-habisan Direktur Perumda Air Minum Tirta Kandilo, di ruang rapat Bapekat Sekretariat DPRD Kabupaten Paser, Selasa (15/8/2023).

Kekesalan lebih dulu dikeluarkan oleh Fadly Imawan. Politikus Partai Golkar itu menyebut direktur Perumda Air Minum Tirta Kandilo susah sekali diajak berkomunikasi, khususnya terkait persoalan pendistribusian air bersih di rumah warga.

“Komunikasi via WA (WhatsApp) dan panggilan telepon tidak direspon. Kami anggota DPRD tentu mewakili keluhan masyarakat, tapi kita saja tak didengar dan direspon, bagaimana dengan masyarakat,” ketus Fadly.

Senada, Abdullah juga dibuat kesal dengan sulitnya direktur Perumda Air Minum Tirta Kandilo untuk berkomunikasi via seluler. Bahkan tak segan-segan DPRD Kabupaten Paser memberikan surat teguran atas kinerja dari Suryanto Agustono.

BACA JUGA :  Polisi Dalami Tragedi Bupati Paser Cup Road Racing Championship 2023

“Ya namanya manusia biasalah ada kekeliruan. Tapi kalau ini berkelanjutan tentu kami akan mengambil solusi. Paling tidak ada surat teguran, setelah itu mengusulkan kepada bupati, kalau tak layak kenapa harus dilanjutkan,” terang Abdullah.

Terlepas dari keluhan yang kesulitan berkomunikasi itu, Abdullah menyebut, diketahui salah satu persoalan tak maksimalnya pelayanan air bersih karena banyaknya pipa-pipa yang rusak, dan belum sepenuhnya telah sampai di rumah warga.

“Salah satu persoalan yang disampaikan bahwa ada pemasangan pipa ke rumah warga banyak mengalami kebocoran. Itulah yang coba diperbaiki,” sebut Politikus Partai Demokrat itu.

Suryanto Agustono menyebut adanya daerah-daerah yang mengalami mati air hingga 6 hari. Antara lain, warga Jalan Sultan Khaliluddin Ibrahim, Modang, Ahmad Dahlan, Noto Sunardi, Lambung Mangkurat, Kandilo Bahari, Yos Sudarso dan RA Kartini.

Dikarenakan pipa yang ada saat ini sudah lama dan butuh peremajaan. “Ada daerah-daerah yang sudah kita petakan. Itu memang wilayah yang pipanya sudah lama. Otomatis itu mengalami tingkat kehilangan air yang sangat tinggi,” katanya.

BACA JUGA :  Separuh Calon Petahana Tumbang, Hasil Pilkades Serentak Paser Versi Apdesi

Dirinya mengatakan sudah perlu dilakukan peremajaan pipa. Hal ini telah disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser. “Ada jaringan pipa itu sejak tahun 1980an. Ini perlu perbaikan atau peremajaan,” tuturnya.

Sementara terkait adanya jaringan pipa air bersih yang belum sampai di rumah warga, hal itu dikatakannya memang belum dilakukan pemasangan. Pasalnya, banyak pipa yang kini mengalami kebocoran.

“Kami takutnya kalau pasangkan kepada masyarakat yang belum mempunyai jaringan sampai pemasangan baru, nantinya berdampak seperti sekarang ini tidak mendapatkan air bersih. Makanya PDAM membenahi dulu jaringan pipa yang mengalami kebocoran,” jelas Suryanto.

Disinggung mengenai sulitnya Anggota DPRD Kabupaten Paser berkomunikasi dengannya, Suryanto menjelaskan beberapa waktu lalu ponselnya hilang dan mengganti nomor telepon baru. “HP saya hilang,” akunya.

Terkait adanya penyampaian dalam hearing apabila dinilai gagal mengatasi persoalan air bersih, DPRD tak segan-segan memberikan surat teguran. Hingga nantinya tak menutup kemungkinan dirinya lengser dari direktur Perumda Tirta Kandilo, ia tak mengkhawatirkan hal tersebut . “Itu sudah risiko pekerjaan, risiko jabatan,” tutup Suryanto. (bs)

BACA JUGA :  Oknum Guru Seni Budaya di Paser Diduga Cabuli Siswi SMP

Pewarta : Bhakti Sihombing
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti