SAMARINDA – Pekebun rakyat menjadi petani paling sejahtera di antara semua petani subsektor lain di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juli 2023, menyusul nilai tukar petani hingga 155,70, atau di atas nilai 100 yang merupakan indeks keseimbangan.
“Secara umum, Nilai Tukar Petani (NTP) di Kaltim untuk pertanian dalam arti luas pada Juli 2023 sebesar 124,72. Namun jika dirinci per subsektor pertanian, perkebunan rakyat yang paling tinggi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Jumat (4/8/2023).
Sedangkan rincian per subsektor pertanian tersebut adalah Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) dengan skor 155,70 menempati posisi teratas, disusul Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 110,66.
Berikutnya adalah Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 107, Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 101,89, serta Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) merupakan subsektor paling rendah dengan skor 98,76.
Yusniar menjelaskan, NTP secara umum pada Juli 2023 sebesar 124,72 mengalami penurunan 0,62 persen jika dibandingkan NTP pada Juni 2023 yang tercatat 124,10.
Pada Juli 2023, terdapat dua subsektor yang mengalami kenaikan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan naik 1,30 persen, kemudian subsektor perikanan naik 0,63 persen.
Sebaliknya, tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor hortikultura turun 3,93 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat minus 0,97 persen, dan subsektor peternakan turun 0,21 persen.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat daya beli petani di perdesaan. NTP dihitung dengan membandingkan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
“NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, maka secara relatif makin kuat pula tingkat daya beli petani,” kata Yusniar.
Senada dengan NTP yang turun, maka untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kaltim pada Juli 2023 juga turun menjadi 125,98, atau turun 0,71 persen jika dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya. (Ant/MK)
Pewarta : M.Ghofar
Editor : Imam Santoso