TANJUNG REDEB – Setelah sebelumnya Jembatan Teluk Sumbang yang berada di Bidukbiduk hancur karena diterpa debit air yang tinggi, tahun ini rencananya akan dibangun kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau.
Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, DPUPR Berau, Benny Sepriady Panjaitan menyampaikan, pihaknya mendapatkan alokasi dana dari APBD 2023 untuk penanganan jangka pendek. Lantaran jembatan itu menjadi salah satu kebutuhan mendesak masyarakat di sana. Pihaknya baru mendapat dana untuk penanganan jangka pendeknya saja.
Jembatan yang berbahan dasar kayu dengan bentang sepanjang 40 meter dan lebar 4 meter itu, sebelumnya akan dibangun kembali dengan lebar hanya 2 meter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk kembali menyambungkan akses mobilisasi masyarakat di sana.
“Dibangun jembatan kayu, kita kembalikan ke jembatan kayu seperti sebelumnya. Dengan harapan masyarakat bisa melintas kembali dahulu,” jelasnya.
Pekerjaan sendiri saat ini belum dilakukan, namun Benny menegaskan akan segera dilaksanakan. Mengingat kepentingan konektivitas jembatan bagi masyarakat yang dinilai penting.
“Dalam waktu dekat itu kita mulai, kemungkinan di Agustus mendatang,” terangnya, Minggu (30/7/2023).
Pekerjaan membangun jembatan penanganan sementara itu tidak menelan anggaran yang besar. Benny mengatakan proyeknya berjenis Penunjukan Langsung atau non-lelang. Sehingga besaran nilainya tidak lebih dari Rp 200 Juta.
Prioritas pembangunan segera lantaran salah satunya sebagai akses lalu lintas anak sekolah dan kendaraan motor. Sehingga, masyarakat tak perlu menyeberang menggunakan perahu lagi.
Material kayu yang digunakan merupakan kayu kelas satu yang setara dengan Kayu Ulin. Sehingga, diharapkan jembatan bisa kuat dan kokoh. Namun, pada dasarnya jembatan tersebut memang tidak disarankan dilintasi mobil.
“Kita gunakan material yang baik, sehingga jembatan bisa nyaman dilintasi,” jelasnya.
Kondisi jembatan sebelumnya yang kerap dilintasi kendaraan bertonase berat menyebabkan permukaan jembatan lambat tahun menurun. Sehingga, pada satu waktu kondisi permukaan jembatan nyaris sama dengan permukaan air.
“Akhirnya lantai jembatan sama dengan tinggi air sehingga ketika arus deras mungkin luapan sungai sehingga hancur,” jelasnya.
Untun waktu dekat ini, perencanaan pembangunan Jembatan Teluk Sumbang yang permanen belum ada. Meskipun demikian, dirinya tetap memperhatikan hal tersebut untuk diusulkan kemudian hari. “Perencanaan permanen nanti pasti ada,” tegasnya. (mnz/dez)