spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lomba Bank Sampah 2023 Tingkatkan Motivasi Pengelolaan BSU

PPU – Perlombaan Bank Sampah Unit (BSU) yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) meningkatkan peran serta dalam mengelola sampah. Ajang ini terbukti meningkatkan motivasi tidak hanya pengelola BSU, namun juga masyarakat umum.

Gelaran ini telah dimulai sejak Awal Juli, dan di pekan ketiga ini memasuki tahap penilaian. Tak kurang dari 70 BSU mengikuti perlombaan dengan total hadiah mencapai Rp 40 juta ini.

“Ini merupakan program ketiga kalinya. Pertama kali diadakan pada 2021 lalu, dan responsnya sangat baik dan terjadi peningkatan antusias,” kata Kepala DLH PPU, Tita Deritayati, Senin (24/7/2023).

Dari 3 kategori yang dilombakan, kategori 1 diikuti sekira 40 BSU yang dikelola langsung masyarakat. Kemudian ketegori 2 diikuti oleh 18 organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab PPU dan kategori 3 diikuti setidaknya 13 sekolah adiwiyata di PPU.

Tita menyebutkan perlombaan dengan 3 kategori ini baru dilakukan pada 2023 ini. Melihat antusiasme dari pengelola BSU yang telah terbentuk di PPU.

“Ada beberapa perbedaan dari 2 penyelenggaraan sebelumnya. Yang pertama kali diadakan untuk bank sampah masyarakat saja. Yang kedua kalinya, ada penambahan kategori, masyarakat dan lembaga (OPD dan sekolah). Untuk yang ketiga kali ini ada 3 kategori. Bank sampah masyarakat, OPD dan sekolah,” jelas dia.

DLH PPU memang menyelenggarakan lomba ini dengan konsep berkelanjutan. Selain untuk memberikan apresiasi dan motivasi terhadap pengelola, ajang ini juga dijadikan sebagai saran monitoring program BSU.

Tim dewan juri Lomba Bank Sampah 2023 saat melakukan penilaian. (DLH PPU)

“Sekaligus pembinaan bank sampah di setiap unit, baik itu masyarakat, OPD ataupun sekolah. Sekaligus, DLH melihat kendala yang dihadapi mereka dalam mengelola bank sampah sampai keberlenajutan bank sampah ini,” terang Tita.

Untuk kriteria penilaian yang dilihat oleh juri ada 4 aspek. Yakni aspek tata kelola bank sampah, aspek pengelolaan sampah, aspek fasilitas bank sampah dan aspek penilaian sosial dan ekonomi.

“Pola penilaiannya, tim dewan juri turun langsung mengecek di lapangan. Bagaimana tata kelola dan inovasi dan keaktifannya dan peran serta pemerintah/pimpinan setempat. Kemudian keperansertaan, ada pola perorangan dan kelompok. Tapi yang terpenting itu proses mereka mengelola bank sampah itu,” terang dia.

Lebih lanjut, Tita mengungkapkan setiap adanya penyelenggaraan lomba BSU ini dari tahun ke tahun mengalamai peningkata. Baik itu dari sisi kepesertaan, keaktifan BSU hingga antusiasmenya.

Hal ini menurut dia merupakan salah satu kemajuan, dan keberhasilan program ini berjalan di Benuo Taka. “Dengan adanya lomba ini, masyarakat jadi termotivasi untuk memperhatikan dan mau mengelola sampah di lingkungannya. Baik di masyarakat, OPD maupun di sekolah-sekolah. Karena terbukti terjadi pengurangan timbulan sampah di lingkungan mereka,” tutup Tita. (ADV/SBK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti