spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Teknologi RSL Buat Pengelolaan Sampah di TPA Buluminung Tetap Sehat

PPU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) menggunakan teknologi Reusable Sanitary Landfill (RSL) sebagai medote untuk mengelola sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) Buluminung. Metode ini dipilih demi membuat pengelolaan sampah daerah tetap dalam aman dari pencemaran sampah.

Metode pemrosesan ini meliputi sampah dibuang dan ditumpuk di lokasi cekung, dipadatkan, dan ditimbun dengan tanah. Sistem ini digunakan untuk meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan, baik dari tanah, udara maupun air, sehingga lebih ramah lingkungan.

“Kita juga tidak memperlakukan open dumping (sistem terbuka). Sampah di TPA dikelola dengan sistem control landfill, artinya sampah itu setelah dibuang kemudian diratakan kemudiam dipadatkan dan ditimbun dengan tanah,” jelas Kepala DLH PPU, Tita Deritayati, Jumat (21/7/2023).

Dengan menggunakan metode pemrosesan ini, dipastikan pengelolaan sampah daerah bisa berjalan dengan optimal. Dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan yang buruk.

“Di sana ada lapisan agar mengurangi dari sisi pencemaran lingkungannya. Jadi tidak sembarangan prosesnya, tidak dibakar juga,” lanjut dia.

Lokasi TPA Kabupaten PPU berlokasi di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam. Untuk mencapai lokasi tersebut dapat menempuh jarak kurang lebih 27 Kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten PPU.

TPA Buluminung, Kecamatan Penajam memiliki luas kurang lebih 18,9 Hektare. TPA ini setiap harinya mampu menampung ratusan ton sampah dari 4 kecamatan di PPU. Sejak awal, perencanaan TPA Buluminung sesuai dengan karakteristik lokasi dan anggaran yang ada dipilih sistem lahan urug saniter (sanitary landfill).

Sistem sanitary landfill ini meliputi: jalan masuk dan fasilitas di lokasi; tapak dasar lapisan kedap air; pengelolaan air lindi; pengelolaan drainase di lokasi; dan pengelolaan gas.

Lebih lanjut, penggunaan metode control landfill ini demi menghindari bau busuk dan mencegah berkembangnya sumber penyakit. Dengan begitu, meski berada di kawasan TPA, kondisi udara tetap dalam kadar aman untuk dihirup.

“Jadi, sistem pengolahan sampah akhir yang aman, dapat beroperasi berkesinambungan selamanya,” tutup Tita. (adv/sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti