TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi salah satu dari empat kabupaten dan kota di Indonesia yang melaksanakan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Serentak tahun 2024. Simulasi tersebut dilaksanakan di Halaman Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, Sabtu (15/7/2023).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Komisioner KPU RI yang didampingi oleh Komisioner Bawaslu RI, serta Bupati Kukar Edi Damansyah, yang memantau langsung simulasi yang melibatkan ratusan masyarakat yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Khusus (DPK), dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Komisioner Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pemilu serentak 2024 mendatang, akan diterapkan metode panel untuk mempercepat perhitungan suara. Metode ini bertujuan untuk mengoptimalkan waktu perhitungan, serta mengurangi jumlah kecelakaan kerja yang terjadi saat hari pemungutan suara.
Metode panel akan membagi penghitungan menjadi dua kelompok. Panel A untuk penghitungan suara pemilihan presiden, wakil presiden, dan anggota DPD RI, sedangkan Panel B untuk penghitungan suara anggota DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
“KPU (RI) sedang memfinalisasi rancangan peraturan KPU tentang pemungutan dan perhitungan suara. Berdasarkan hasil simulasi sebelumnya, dua panel tersebut membantu mengoptimalkan waktu. Kami berharap tidak perlu melibatkan waktu hingga dini hari,” ujar Idham Holik.
Selain itu, Idham juga memberikan komentar terkait proses pemungutan suara bagi pekerja di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN). Akan disediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk mengakomodasi para pekerja yang tidak dapat mencoblos di daerah asalnya. Mengingat banyak pekerja di IKN berasal dari luar Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini terus menjadi fokus KPU dalam hal pendataan. Sebagai persiapan menjelang agenda Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilpres pada 14 Februari 2024, KPU telah menetapkan lebih dari 300 pemilih yang masuk dalam DPT dari sekitar 16 ribu pekerja di IKN. KPU siap membantu dalam proses pengurusan berkas-berkas agar mereka dapat menggunakan hak demokrasinya.
“Kami juga berupaya untuk menekan angka golput, itulah target kami. Kuncinya adalah pelayanan kepada pemilih sehingga mereka dapat menggunakan hak pilihnya,” tutupnya. (afi)