PASER – Pemanfaatan gedung baru di Pasar Induk Penyembolum Senaken, Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, tak kunjung ada tanda-tanda. Relokasi pedagang belum dilakukan, sementara waktu pemeliharaan sudah berakhir.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Paser, masih berkutat dengan verifikasi database. Pendataan pedagang yang akan menempati gedung baru tidak mudah.
“Ada juga pedagang sesuai database namun nyatanya justru lapaknya disewakan kepada pedagang lain,” kata Kepala UPTD Pasar Induk Penyembolum Senaken, Norman Kristhardi, Kamis (13/7/2023).
Relokasi pedagang dengan memberikan hak guna pakai (HGP) katanya harus selektif. Selain sesuai database juga melihat keaktifan pedagang. Penempatan pada Juli nanti belum pasti, meski akhir bulan ini masa pemeliharaannnya berakhir.
Gedung baru yang berada di blok penampungan pengerjaannya telah rampung akhir 2022 lalu. Terdapat 104 kios dengan rincian 96 lapak kering serta 8 lapak yang diperuntukkan bagi penjual kuliner, ukurannya 3 x 2,5 meter.
“Kalau ditempati sejak Januari lalu ditengah masa pemeliharaan ada kerusakan bangunan, biasanya kontraktor enggan memperbaiki,” tandas Norman.
Diinformasikan, sebelumnya kawasan itu ditempati pedagang hanya sementara waktu, pasca terjadinya kebakaran di Pasar Senaken awal 2018 lalu. Perihal relokasi ini Bupati Paser Fahmi Fadli meminta tak menyalahi aturan.
Segala aturan pemakaian gedung lainnya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 tahun 2016 mengenai perubahan Perda Nomor 9 tahun 2007 terkait pengelolaan dan pembinaan pasar dalam wilayah Kabupaten Paser. (bs)
