spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Operasi SAR SJ-182 Resmi Ditutup, KNKT Lanjutkan Pencarian CVR, Hari Ini Tabur Bunga

JAKARTA – Operasi pencarian Sriwijaya Air PK-CLC resmi berhenti setelah Tim SAR Gabungan bekerja selama 13 hari. Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito menutup secara resmi pelaksanaan operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182, Kamis (21/1/2021) pukul 16.57 WIB.

“Operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 secara resmi saya nyatakan ditutup,” tegas Kabasarnas disaksikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya didampingi, Ketua KNKT Soerjanto, Pangkoarmada I, Kepala RS Polri, Dirjen Perhubungan Udara, Direktur Utama (Dirut) Jasa Raharja, Dirut Sriwijaya Air, serta perwakilan dari Potensi SAR, saat konferensi pers di Posko Terpadu, Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sampai kemarin, Tim SAR Gabungan sudah mengangkat 324 kantong jenazah dari dasar laut. Mereka juga menyerahkan 68 kantong berisi potongan kecil bagian dan 55 potongan besar pesawat. Itu belum termasuk temuan black box berisi flight data recorder (FDR) dan cangkang cockpit voice recorder (CVR) yang sudah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). ”Dengan berbagai pertimbangan kami menutup operasi SAR hari ini (kemarin),” kata Menhub.

Keputusan itu diambil setelah dirinya mengevaluasi operasi SAR bersama Basarnas dan seluruh potensi SAR yang terlibat. Termasuk di antaranya TNI, Polri, dan instansi lainnya. Sejak pesawat itu dikabarkan hilang dan dikonfirmasi jatuh di Perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1), Tim SAR Gabungan langsung bekerja. Mereka sudah menambah masa pencarian sebanyak dua kali. Sehingga total waktu yang dihabiskan untuk misi kemanusiaan itu selama 13 hari.

Meski operasi SAR sudah resmi ditutup kemarin, Menhub menyatakan, upaya-upaya lain tetap dilakukan pemerintah. Di antaranya menugaskan KNKT untuk menuntaskan investigasi kecelakaan yang merenggut 62 nyawa tersebut. ”KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan dengan base yang ada di Pulau Lancang,” jelas Budi. Sesuai perintah Presiden Joko Widodo, CVR harus dicari sampai ditemukan.

Sebab, benda itu yang akan membantu KNKT untuk menganalisis kecelakaan pesawat dengan rute penerbangan Jakarta – Pontianak tersebut sampai paripurna. TNI AL juga sudah memastikan, unsur-unsur mereka yang berada di Kepulauan Seribu akan membantu. Sedikitnya lima sampai enam KRI yang masih berada di sekitar lokasi kejadian akan tetap bekerja. Mereka juga akan mengerahkan penyelam bila dibutuhkan.

Ditambahkan Bagus Puruhito, tugas lanjutan yang dipimpin oleh KNKT, bakal terus dikawal secara aktif oleh Basarnas sebagai koordinator SAR. Sehingga mereka bisa segera mengerahkan kekuatan apabila dibutuhkan. Pun demikian bila masyarakat menemukan sesuatu dan melapor kepada Basarnas. ”Kami akan merespons untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” tegas Bagus. Dia pun menyatakan, agenda tabur bunga yang dilaksanakan Jumat (22/1) hari ini merupakan penghormatan terhadap para korban.

KRI Semarang-594 alan berlayar pukul 06.00 membawa keluarga korban ke lokasi pencarian sekaligus titik jatuh Sriwijaya Air PK-CLC. ”Saya selaku kepala Basarnas atau SAR Coordinator beserta seluruh tim SAR menghaturkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” ucap dia. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena pun menyatakan hal serupa. Pihaknya mengucapkan belasungkawa dan memastikan hak-hak korban maupun keluarga korban dipenuhi. (net/red)

[irp]

 

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti