BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama industri hulu migas siap bersinergi membidik potensi pemenuhan gas baik untuk industri maupun rumah tangga di ibu kota Nusantara (IKN).
Vice President SKK Migas Erwin Suryadi dalam kunjungan ke IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (3/7/2023), mengatakan gas bumi punya peran penting sebagai energi transisi dalam pemenuhan energi di IKN menuju target Net Zero Emission sebagaimana Kebijakan Energi IKN berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 yang berkonsep energi hijau.
“Di ibu kota baru itu kelak ada kebutuhan energi yang cukup masif, seperti gas, untuk industri dan rumah tangga. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur pipa gas sejak awal dirancang dengan menyesuaikan kebijakan energi IKN yang ramah lingkungan, serta mengikuti desain tata ruang dan wilayah IKN,” kata Erwin dalam keterangan yang diterima di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (3/7/2023).
Kunjungan ke IKN merupakan bagian dari rangkaian Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Area Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Turut hadir dalam kunjungan ke IKN itu Koordinator Tim Kerja Pelaksana Forum Kapnas III Tahun 2023 Fery Sarjana yang juga mewakili Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), serta beberapa pelaku usaha penunjang industri hulu migas nasional.
Erwin yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III 2023 menjelaskan, sinkronisasi antara SKK Migas, KKKS dan pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu kunci keberhasilan.
Forum Kapasitas Nasional Area Kalsul juga akan menjadi wadah untuk memperkuat sinergitas tersebut, mengingat forum ini dihadiri oleh perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gubernur Kalimantan Timur dan Gubernur Kalimantan Utara, serta beberapa perwakilan kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Kalimantan dan Sulawesi.
“Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalsul kali ini mengusung tema ‘Peran Strategis Hulu Migas dalam Menunjang IKN’. Selain melibatkan unsur pemerintahan, forum ini juga menyertakan para pelaku usaha penunjang industri hulu migas untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan IKN,” kata Erwin.
Setelah dua kali diselenggarakan sejak tahun 2021, Forum Kapasitas Nasional telah membuka kesempatan para pelaku usaha untuk mengembangkan kemampuan dan teknologi serta memperluas pasar.
Hal itu menunjukkan bahwa keberadaan industri hulu migas tidak saja memberikan hasil energinya, tapi juga berhasil menunjukkan multiplier effect bagi perekonomian daerah, dan nasional.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan dampak positif Forum Kapnas bisa dilihat dari sejumlah capaian, antara lain masuknya 64 pabrikan lokal yang diakui sebagai pabrikan berstandar nasional dan internasional.
Pengakuan tersebut didasarkan pada Program Penilaian & Pembinaan Bersama Hulu Migas Tahun 2021 dan 2022.
SKK Migas mencatat, sepanjang tahun 2022, nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional mencapai 6,1 miliar dolar AS dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 3,7 miliar dolar AS atau 64,75 persen. Capaian ini berada di atas target TKDN yang ditetapkan yakni 57 persen.
“Forum Kapnas tahun 2023 di Kalsul ini akan menjadi kesempatan untuk mendorong pelaku usaha penunjang industri hulu migas agar bisa berkontribusi dalam pengembangan IKN. Kami yakin, dengan kemampuannya yang terus meningkat, mereka bisa menjadi bagian dari sinergitas tersebut,” ujar Dwi. (Ant/MK)
Pewarta : Ade Irma Junida
Editor : Ahmad Wijaya