BALIKPAPAN – Balai Karantina Pertanian (BKP) Balikpapan saat ini berstatus siaga terhadap lalu lintas hewan kurban yang meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir ini.
Kepala BKP Balikpapan, Akhmad Alfaraby mengatakan, kesiagaan yang dilakukan adalah sertifikasi kesehatan guna memastikan hewan kurban terjamin keamanan dan mutu pangannya.
“Sebanyak 351 ekor sapi yang tiba dari Kwandang (Gorontalo) pada hari Minggu lalu telah diperiksa oleh petugas karantina Wilayah Kerja Pelabuhan Semayang setibanya di Balikpapan. Kami pastikan seluruh hewan kurban yang masuk ke Balikpapan dalam keadaan sehat,” ujarnya Rabu (28/6/2023).
Lebih lanjut Akhmad Alfaraby menjelaskan, berdasarkan data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAS) H-4 jelang Iduladha, tercatat ada 6.096 ekor sapi dan 8.183 ekor kambing yang masuk ke Balikpapan melalui Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Penyeberangan Kariangau.
“Angka tersebut merupakan kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 1.174 ekor sapi dan 481 ekor kambing yang masuk ke Balikpapan,” jelasnya.
Dalam melakukan pemeriksaan, pejabat karantina memastikan kelengkapan dokumen, menghitung kesesuaian jumlah hewan yang tiba dan melakukan pemeriksaan fisik secara visual.
Selain itu, pejabat karantina juga melakukan pengecekan barcode vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada eartag dengan aplikasi IDENTIK PKH dan melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sapi dan alat angkutnya guna pembatasan penyebaran PMK pada ternak dan mengurangi dampak kerugian ekonomi akibat penyebaran PMK.
“Setelah semua tindakan karantina dilakukan oleh Pejabat Karantina, keseluruh sapi dinyatakan sehat dan bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) khususnya PMK. Maka diterbitkanlah Sertifikat Pelepasan Karantina Hewan (KH-14),” tambah Alfaraby.
Seperti diketahui, sapi dan kambing yang masuk ke Balikpapan, selain berasal dari Gorontalo juga banyak yang berasal dari Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Diharapkan dengan pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Karantina Pertanian, Iduladha tahun ini dapat dirayakan dengan hewan ternak yang bebas dari Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), meminimalisir kerugian ekonomi yang dialami peternak, serta menjamin keamanan dan mutu pangan,” tutupnya. (bom)