BALIKPAPAN – Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara menerima 4 letter of intent (LOI) dari para pengusaha Prancis yang berkunjung ke IKN, Senin.
Dalam dunia usaha, LOI adalah tanda keseriusan karena berisi kesepakatan para pihak untuk bertukar informasi, termasuk informasi-informasi penting yang tidak tersedia begitu saja.
“Tadi saya menerima letter of intent dari perusahaan energi, dan adalah LOI keempat yang kami terima dari 20 perwakilan perusahaan Prancis yang berkunjung ke IKN pada hari ini,” kata Deputi Bidang Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono.
Ia melanjutkan, para pengusaha Prancis meminta informasi dan dokumen sehingga bisa menyiapkan proposal investasinya.
“Setelah itu bergulir terus. Mereka akan menghitung angka-angka, rencana bisnis, studi kelayakannya, setelah itu mudah untuk negosiasi dan kemudian menghasilkan investasi,” ujar Deputi Agung Wicaksono.
Pada kesempatan itu juga Presiden Direktur Sinarmas LDA Maritime Matthieu Lavoine mengatakan pihaknya bangga bisa berkunjung ke IKN dan melihat kemajuan pembangunan yang sudah berlangsung.
“Kami juga sangat berharap menjadi bagian sejarah Indonesia dalam membangun ibu kotanya yang baru bila kelak benar-benar bisa mewujudkan investasi di sini,” kata Lavoine.
Sinarmas Louis Dreyfuss Armateurs Maritime atau SLM adalah perusahaan patungan antara Sinarmas dan Louis Dreyfus Armateurs. SLM menyediakan jasa logistik terpadu dan perusahaan pelayaran yang menawarkan jasa pengangkutan kargo curah dan layanan pelabuhan di seluruh Indonesia.
Di Teluk Balikpapan tak jauh dari Jembatan Pulau Balang, Louis Dreyfus mengelola pabrik pengolahan minyak kelapa sawit.
Sejak mulai bertugas hampir 6 bulan lalu, Otorita IKN telah menerima 233 letter of intent. Hampir separuh dari jumlah itu berasal dari pengusaha di Tanah Air, baru kemudian dari Malaysia 16 LOI, China 15, Singapura 22, Jepang 26, Amerika Serikat 9, United Kingdom (UK) 3, Prancis 4, Korea Selatan, Finland, dan UEA mengirim 2 LOI.
Kemudian masing-masing satu LOI Filipina, Luksemburg, Thailand, Jerman, Spanyol. Canada, dan Brunei Darussalam.
Deputi Wicaksono menambahkan, yang juga penting untuk ditunjukkan ke calon investor adalah ketersediaan lahan untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan bisnisnya.
Di IKN, kawasan penggunaan lahan campuran (mixed use) diperuntukkan terutama bagi investor yang menanamkan modal di IKN. Kawasan ini tak jauh dari Titik Nol dan gerbang masuk IKN di Jalan Trans Kalimantan yang membelah Sepaku.
“Pada saat presentasi, kami juga menerima berbagai pertanyaan hal kemudahan dan fasilitas apa yang tersedia untuk investor,” lanjut Wicaksono.
Sebelumnya sepanjang hari Senin 12/6 sebanyak 24 pengusaha Prancis berkunjung ke Ibukota Negara (IKN) Nusantara. Oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mereka diajak berkeliling IKN, mulai dari Titik Nol, mixed use, sumbu kebangsaan barat, dan hunian pekerja konstruksi (HPK) yang menyediakan akomodasi berupa kamar-kamar, kantin, dan masjid bagi para pekerja. (antara/MK)
Pewarta : Novi Abdi
Editor : Nurul Aulia Badar