spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Vaksinasi di Balikpapan Ditunda Februari, Besok Samarinda Digelar di Rumah Jabatan Walikota, Kukar untuk 3.503 Nakes

BALIKPAPAN – Vaksinasi tahap pertama dipastikan hanya menyasar dua daerah yakni Samarinda dan Kukar. Ini menyusul surat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan Nomor SR.02.06/II/80/2021 tentang Distribusi Vaksin dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Surat yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim tersebut juga sudah diteruskan kepada Diskes kabupaten/kota se-Kaltim.

Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan fokus awal pelaksanaan vaksinasi di awal Januari 2021 diprioritaskan kepada tenaga kesehatan di ibu kota provinsi dan kabupaten/kota yang berbatasan dengan ibu kota provinsi.  Pada surat Kemenkes tersebut, sudah ditetapkan yang akan menjalankan vaksinasi pada Kamis, 15 Januari 2021 besok, adalah Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar). “Kota Balikpapan juga masuk lampiran dalam surat ini. Kita masuk pada tahap I termin II. Pada Februari. Jadi (vaksinasi) mundur Februari,” katanya.

Pada lampiran surat tersebut, sudah ditetapkan yang akan menjalankan vaksinasi pada 15 Januari 2021 nanti, adalah Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar). “Kota Balikpapan juga masuk lampiran ini. Yaitu kita masuk pada tahap I termin II. Pada Februari. Jadi (vaksinasi) mundur Februari,” kata

Dikatakannya, pada tahap I termin II, ada sebanyak 5.759 tenaga kesehatan yang akan menerima vaksinasi Covid-19. Baik tenaga medis PNS maupun non-PNS di Balikpapan. Setiap tenaga kesehatan akan menerima dua dosis vaksin, sehingga ada 11.560 vaksin yang disiapkan untuk Pemkot Balikpapan. Selain tenaga kesehatan, ada 10 pejabat publik esensial yang akan menerima vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama nanti. “Sepuluh pejabat publik esensial itu, kalau kita lihat dari paparan Menteri Dalam Negeri, memang baru sampai di tingkat provinsi. Ada gubernur, ada DPRD, sekda, direktur rumah sakit rujukan, dan kepala Diskes,” jelasnya.

Dengan demikian, kedatangan vaksin sebanyak 25.520 dosis pada 5 Januari 2021, diperuntukkan 12.760 tenaga kesehatan di Kota Samarinda dan Kabupaten Kukar. “Jadi diselesaikan semua di sana (Samarinda dan Kukar). Daripada, separuh di sana, separuh di sini (Balikpapan),” tuturnya.

Sementara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menambahkan, dirinya mendapat informasi dari Kasat Intelkam Polresta Balikpapan Kompol Sarbini bahwa Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Balikpapan KH Muchlasin berkenan menjadi orang yang pertama menerima suntikan vaksin di Balikpapan.  “Kami ucapkan terima kasih kepada Kiai Muchlasin,” kata dia.

Sebelumnya, Rizal mengaku siap menjadi orang yang menerima vaksinasi Covid-19 di Balikpapan. Akan tetapi, belum ada penjelasan lebih lanjut dari Kemenkes, yang mengatur bagi vaksinasi bagi masyarakat lanjut usia (lansia). Sehingga, dia mengurungkan niatnya itu. Di mana yang diprioritaskan menerima vaksinasi adalah masyarakat dengan rentang usia 18–59 tahun.

“Memang sudah disampaikan, yang divaksin adalah 18 tahun ke atas. Tidak lagi sampai 59 tahun. Tapi sampai usia lansia,” katanya.

TAHAP PERTAMA DI KUKAR UNTUK 3.503 NAKES
Sedangkan di Tenggarong, sebanyak 7.040 dosis vaksin Covid-19 jenis Sinovac tiba di kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar pada Selasa (12/1) siang sekitar pukul 14.30 Wita. Dari sekitar 4.253 tenaga kesehatan yang ada di Kukar, vaksinasi tahap pertama ini diperuntukkan 3.503 tenaga kesehatan atau sekira 80 persen. Vaksin tersebut akan didistribusikan ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang terdaftar di Kukar. Selain itu, terdapat 10 tokoh yang ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk ikut divaksin pada tahap pertama besok. Seperti tokoh masyarakat dan influencer.

“Dengan dilakukannya vaksin terhadap para tokoh tersebut, kita harapkan masyarakat tidak lagi perlu takut untuk dilakukan vaksin,” kata Kepala Diskes Kukar Martina Yulianti, kemarin. Sesuai operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, lanjut dia, tiap orang yang akan divaksin mendapat jatah dua kali vaksinasi. Itulah sebabnya, 7.040 dosis vaksin hanya cukup untuk memberikan vaksin kepada sekitar 3 ribu tenaga kesehatan. Sementara itu, untuk 10 tokoh yang akan divaksin tersebut, akan dilakukan penyuntikan besok sekitar pukul 09.00 Wita di RSUD AM Parikesit, Kecamatan Tenggarong Seberang.

Salah satu tokoh yang akan divaksin itu ada sosok Akbar Haka yang selama ini dikenal sebagai musisi lokal. Dia mengaku sudah dihubungi oleh Pemkab Kukar untuk ikut divaksin. Dia berharap, perannya bisa memberikan efek positif sekaligus mengimbau masyarakat agar tak takut untuk divaksin.

Kembali ke Martina. Dia mengungkapkan, fasilitas pelayanan kesehatan yang SDM-nya akan menerima vaksin terdiri dari 3 rumah sakit, 39 klinik swasta, 32 puskesmas, 2 dokter praktik mandiri, 2 UPT Diskes Kukar, yaitu gudang farmasi dan elektromedik, Kantor Diskes Kukar, serta 8 apotek. Pihaknya telah menyiapkan 102 petugas vaksinator. “Vaksinasi ini bertujuan supaya tubuh kita mengenal dan belajar untuk menghadapi dan melawan Covid-19, dan harapan kami masyarakat Kukar agar tidak takut untuk divaksin,” bebernya.

Meskipun vaksin sudah ada dan diberikan, penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh para tenaga kesehatan saat bertugas masih tetap berlaku. Bagi masyarakat juga masih harus disiplin menegakkan protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan memakai masker menjaga jarak dan menghindari kerumunan (4M). “Penyebaran Covid-19 masih tetap ada, protokol kesehatan adalah kunci memutuskan rantai penyebaran,” pungkasnya.

SAMARINDA TERIMA 12 RIBU VAKSIN
Sementara itu, Plt Kepala Diskes Samarinda Ismid Kusasih mengatakan, vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac akan dilakukan di rumah jabatan (rujab) wali kota yang diikuti beberapa pejabat dan tokoh masyarakat. Yang memenuhi kriteria layak vaksin akan mendapatkan suntikan satu dosis vaksin pada lengan mereka.  Pada hari yang sama, di rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, para tenaga kesehatan yang menjadi target utama pemberian vaksin, juga akan disuntik vaksin Covid-10.

Di gelombang pertama vaksinasi ini, Kota Samarinda mendapat 12 ribu dosis yang rencananya diperuntukkan 6.000 tenaga kesehatan selaku garda terdepan penanganan pandemi. “Saat ini kami masih melakukan pendataan detail. Memang jumlah nakes (tenaga kesehatan) di Samarinda sekitar 6.000 orang, tetapi patut diingat banyak nakes yang sudah pernah terkonfirmasi Covid-19, dan mereka tidak berhak menerima pada tahap awal ini,” ungkapnya.

Dia menambahkan, selain tenaga kesehatan seperti perawat dan dokter, tenaga administrasi di rumah sakit maupun puskesmas juga menjadi sasaran vaksinasi. Karena keseharian mereka dalam melayani masyarakat, berisiko terpapar virus corona. Selain itu, Ismid berharap para penerima tidak perlu ragu karena pusat sudah merilis bahwa vaksin yang beredar ini sudah telah mendapat pernyataan halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis nilai efikasi (efektivitas) vaksin sebesar 65,3 persen atau telah memenuhi persyaratan dari WHO sebesar 50 persen.

“Artinya apa yang diarahkan oleh pemerintah pusat sebaiknya diikuti karena sudah melewati berbagai macam uji klinis,” singkatnya.

“Beberapa efek samping juga disebut akan terjadi seperti nyeri hingga pembengkakan pada lengan bekas lokasi penyuntikan, tetapi tidak semua dan hanya sebagian kecil. Selebihnya tidak ada efek sama sekali,” sambungnya. (red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti