Seorang komentator seringkali terlihat lebih tahu dan ahli dibandingkan dengan praktisi atau orang yang melakukan langsung. Bahkan setiap kekurangan dan kelemahan praktisi tersebut bisa sangat jelas diuraikan. Padahal, jika diberi kesempatan, komentator tersebut belum tentu bisa lebih baik melakukan seperti praktisi lakukan.
Seringkali kita pun berada di posisi merasa lebih tahu dan lebih hebat dari orang lain dengan penilaian kita. Padahal saat kita di posisi mereka belum tentu bisa lebih baik. Oleh karena itu, buanglah segala sifat merasa “paling”, tetapi kembangkan sikap “saling”, di mana kita bisa belajar dari kelebihan dan kekurangan orang lain.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas.