JAKARTA – Pencarian kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 membuahkan hasil. Kotak hitam pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditemukan tim SAR gabungan, Selasa (12/1/2021) sore. Namun, baru satu bagian saja, yaitu Flight Data Recorder (FDR). Kondisinya sudah tidak utuh lagi.
Black box ditemukan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pukul 16.20 WIB. Black box ditemukan setelah empat hari pencarian.
Prosesi penyerahan FDR tersebut diawali dengan konferensi pers oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kabasarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito, dan Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Thahjono di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021) pukul 17.30 WIB.
Menteri perhubungan menyampaikan apresiasi atas kerja keras, sinergitas, dan soliditas hingga hari keempat pelaksanaan operasi SAR. “Koordinasi yang apik antara TNI, Polri, Basarnas, KNKT, dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan operasi SAR,” ucapnya dalam rilisnya sore tadi.
Menhub juga menyampaikan 3 instruksi Presiden terkait pelaksanaan operasi SAR. Yang pertama, harus cepat menemukan dan mengevakuasi black box, bagian tubuh para korban, dan potongan pesawat. Kedua, asuransi dan hak para korban segera diberikan kepada keluarga sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan ketiga, penyebab kecelakaan harus segera ditemukan dan dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan kinerja penerbangan nasional.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Sabtu (9/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pesawat ini jatuh. Tim pun langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencarian. Dia menyebut ada 53 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut.
“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri atas 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi,” kata Budi Karya. Upaya pencarian langsung dikerahkan. Total 10 Kapal Republik Indonesia (KRI) diterjunkan malam itu. Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong menyebutkan tim penyelam dari TNI AL diterjunkan dalam proses pencarian malam ini. Kapal spesialis pencarian di bawah air pun turut akan dikerahkan.
“KRI yang Dishidros memang spesialis melakukan pencarian di bawah air malam ini juga berangkat. Kemudian tim penyelam dari Kopaska dan Denjaka dalam persiapan. Kita harapkan malam ini juga sudah di lokasi,” ungkapnya
TNI AU juga menyiapkan personel Kopaskhas untuk ikut dalam operasi pencarian. Dua helikopter TNI AU disiagakan. Selain itu, dua pesawat disiapkan untuk pencarian pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC tersebut. (red)
[irp]