spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lantik 6 Pejabat OIKN, Bambang Bangun Tim Tangguh untuk IKN

PPU – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, melantik enam orang pejabat tinggi pratama di lingkungan OIKN. Pelantikan ini berlangsung di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta, pada Senin (5/6/2023) lalu.
Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Nomor 16 Tahun 2023 tentang Pengangkatan Kepala Biro/Direktur di Lingkungan Otorita Ibu Kota Nusantara yang ditetapkan oleh Kepala OIKN pada tanggal 5 Juni 2023.

“Dengan senang hati, saya mengucapkan selamat kepada Ibu-Bapak yang terpilih dalam proses seleksi yang dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan kompetensi,” ujar Bambang.

Keenam pejabat tinggi pratama yang dilantik antara lain I.G.A. Krisna Murti RS sebagai Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Kerja Sama, Firyadi sebagai Direktur Pertanahan, Agus Gunawan sebagai Direktur Transformasi Hijau, Insyafiah sebagai Direktur Pendanaan, Agus Ahyar sebagai Direktur Sarana Prasarana Dasar, dan Suwito sebagai Direktur Pelayanan Dasar.

Selain pelantikan pejabat tinggi pratama, dilakukan juga penandatanganan fakta integritas oleh tiga staf khusus, yaitu Diani Sadiawati sebagai Staf Khusus Bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Edgar Diponegoro sebagai Staf Khusus Bidang Keselamatan Publik, dan Cahyadi Indrananto sebagai Staf Khusus Bidang Manajemen Pengetahuan.

Saksi dalam acara pelantikan ini adalah Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya dan Kepala Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan OIKN Ida Bagus Nyoman Wiswantanu. Bambang memberikan pesan kepada para pejabat yang dilantik agar segera bergerak cepat dalam mewujudkan target-target yang telah ditetapkan.

“Sayangnya, tidak ada waktu untuk belajar bagi Ibu-Bapak yang baru bergabung. Ekspektasi dari semua orang, Ibu-Bapak, adalah untuk langsung beraksi dan melaksanakan tugas,” tegas Bambang.

Hal ini dilakukan agar OIKN dapat segera mewujudkan program-program kerja dan memberikan hasil nyata di lapangan. Meskipun OIKN baru berdiri selama lima bulan, namun beban kerjanya sangat besar dan ekspektasi masyarakat juga sangat tinggi dalam mewujudkan IKN.

“Bapak Presiden telah menekankan bahwa organisasi ini harus berkelas dunia, dan yang akan kita hadapi adalah mewujudkan kota yang megah, world class city for all,” ujar Bambang.

Bambang juga mengingatkan para pejabat yang baru dilantik bahwa setelah pelantikan ini, tidak akan ada lagi hari libur. Mulai hari ini hingga tahap pertama yang harus dicapai pada tanggal 17 Agustus 2024, setiap tahap harus dibangun secara bertahap.

“Pertama-tama, kita hanya memiliki sisa waktu 438 hari menuju 17 Agustus 2024. Di kantor, kita memiliki satu jam yang kita hitung mundur setiap harinya. Meskipun kita tidak boleh meremehkannya, jangan melihat pembangunan yang sedemikian besar hanya dari perspektif tahun 2024 saja. Kenyataannya, masyarakat ingin melihat hasil yang nyata pada tahun tersebut,” terangnya.

Selanjutnya, ia mengingatkan bahwa OIKN memiliki tugas untuk mengelola pembangunan kota, sementara Kementerian lain bertanggung jawab pada sektor mereka masing-masing.

“Kita harus berada di level yang lebih tinggi, karena kita bertanggung jawab dalam membangun kota, sementara rekan-rekan kita membangun sektor-sektor lainnya,” ujarnya.

Bukan hanya itu, ia kembali menekankan bahwa OIKN harus berada di level yang lebih tinggi untuk mewujudkan pembangunan perkotaan yang memiliki ciri-ciri: hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan. Terakhir, ia juga mengingatkan pentingnya tata kelola yang baik (governance).

“Tanamkanlah sumpah yang telah diucapkan tadi dengan sungguh-sungguh, bukan main-main. Saya memiliki zero tolerance terhadap korupsi. Saya ingin organisasi ini bersih sejak awal,” ungkapnya.

Sebab, tata kelola yang baik akan menjadi panduan dalam menerapkan tata kelola yang bersih dan baik (clean and good governance). Menurut Bambang, hal ini dapat dicapai dengan menerapkan proses pembuatan kebijakan yang didasarkan pada bukti dan fakta (evidence-based policy making process).

“Sekali lagi, saya memohon bantuan teman-teman untuk mewujudkannya. Setiap tindakan yang kita lakukan harus didasarkan pada dasar, bukti, studi, dan kajian. Selamat bekerja, selalu mengikuti nurani masing-masing dalam berbuat yang terbaik untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkas Bambang. (SBK/RLS)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti