JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI, Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur, Irwan, dorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengalokasikan anggaran guna pembangunan bandara penghubung di Ujong Bilang, Mahakam Ulu, Kaltim.
Hal demikian disampaikannya, saat rapat Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (6/6/2023).
Politisi Demokrat ini menjelaskan, tahun 2022 lalu Kemenhub telah menerbitkan eskap penetapan lokasi bandara penghubung di Ujong Bilang. Mengingat Mahakam Ulu adalah “Teras Negeri” yang berbatasan langsung dengan negara terangga Malaysia, ia menilai sangat strategis untuk membangun bandara tersebut di Mahakam Ulu.
“Mahakam Ulu ini adalah teras negeri, berbatasan langsung dengan Malaysia, terluar, tertinggal. Sehingga menurut saya memang sangat strategis kalau ada bandara apalagi kalau di kaitkan dengan dukungan IKN (Ibu Kota Negara),” jelasnya.
“Ini sangat jauh, kalau dari pusat kota, Ibukota Kaltim Samarinda. Menuju Mahakam Ulu bisa sampai 16 jam, bisa bermalam kalau hujan, dan lain-lain,” sambungnya.
Meskipun secara realistis, sebutnya, tidak mungkin bandara penghubung ini rampung pada tahun 2024 mendatang. Akan tetapi dia meyakini dengan adanya sokongan anggaran dari APBN 2024 dan 2025 akan sangat membantu percepatan pembangunan di Ujoh Bilang.
“Tetapi kalau pembangunan 2024-2029, bandara ini tidak di mulai lalu apa gunanya penlok diterbitkan tahun kemarin. Saya pikir ada tanggung jawab kita masih bisa menetapkan APBN 2024, dan 2024, saya pikir ini cukup membantu signifikan. Apalagi dukungan dari Pemprov Kaltim, untuk fasilitas darat, dan lahan juga udah klir, mereka juga mau kontribusi penganggaran disitu,” tandasnya.
Diketahui, Pemkab Mahulu telah menerima Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) Nomor 164 Tahun 2022 tentang Penentuan Lokasi (Penlok) Bandar Udara di Ujoh Bilang, di Kabupaten Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur, September 2022 silam.
SK tersebut adalah salah satu persyaratan administratif dan teknis pembangunan bandara yang diharapkan akan membuka keterisolasian daerah, meningkatkan perekonomian, serta pariwisata di Bumi Urip Ngeriman. (eky)