SAMARINDA – Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Pelita punya cara cerdas untuk mengungkap kasus pencurian sepeda yang terjadi di wilayah mereka. Untuk melacak siapa pelakunya, mereka terlebih dahulu mencari sepeda lewat media sosial.
Benar saja, sepeda curian milik korban Slamet Abidin (31) ternyata tengah ditawarkan pelaku RD (28) lewat Facebook. Siasat pun disusun. Seorang anggota FKPM menghubungi RD, berpura-pura tertarik membeli sepeda gunung hitam motif kuning itu.
Keduanya lantas sepakat transaksi dilakukan dengan cara Cash on Delivery (COD), atau barang dibayar setelah diantar ke tempat konsumen. RD yang tak sadar bahwa calon pembeli itu akan menangkapnya, menyepakati transaksi dilakukan di suatu tempat.
Bisa ditebak, begitu bertemu RD langsung ditangkap berikut sepeda yang dicurinya. Dia kemudian dibawa ke Pos FKPM Pelita untuk diinterogasi. Menurut Ketua FKPM Kelurahan Pelita, Marno Mukti, RD ternyata merupakan pecandu berat sabu. Dan uang hasil penjualan sepeda milik Slamet tadinya akan digunakan untuk membeli sabu.
Untuk melampiaskan kebiasan miringnya, barang yang dicuri RD tak hanya sepeda, tapi juga barang yang bisa dijual dengan cepat seperti ponsel sampai helm. “Pelaku memang spesialis pencurian sepeda. Dia mengaku sudah sepuluh kali mencuri sepeda,” jelas Marno Mukti, Senin (11/1/2021).
Sebelum penangkapan, lanjut Marno, RD baru saja mengonsumsi sabu, sehingga gampang diperdayai. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, RD diwajibkan menjalani hukuman sosial membersihkan parit dan toilet. Selain itu, pastinya dia harus mengembalikan sepeda yang dicuri di Jl Hasan Basri, Kelurahan Temindung, Kecamatan Sungai Pinang, pada Slamet. “Kasusnya berakhir damai. Pelaku kita beri hukuman sosial, tapi dia terus kita pantau,” kata marno Mukti. (red2)
[irp]
