spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur Isran: Potensi Emisi Karbon Kaltim Masih 9 Juta Ton, Terjual 1 Juta Ton Lagi

SAMARINDA – Setelah terjual 22 juta metrik ton ekuivalen emisi karbon dari total 32 juta ton, dengan nilai USD 110 juta atau setara Rp1,6 triliun. Kini, gas buang (emisi karbon) Kalimantan Timur kembali terjual satu juta ton metrik ekuivalen dari sisa 10 juta metrik ton, setelah sebelumnya telah terjual 22 juta metrik ton ekuivalen karbon dioksida.

“Dari total 32 juta metrik ton, telah terjual 22 juta metrik ton dengan nilai USD 110 juta Amerika atau seharga 5 dolar per ton,” ujar Gubernur Kaltim, Dr. H. Isran Noor, dalam acara Silaturahmi Isran Noor For Indonesia 2024, yang diadakan di Ballroom Mancong Hotel Mesra Internasional Samarinda, pada Sabtu 3 Juni 2023.

“Dan saat ini, terjual satu juta metrik ton dari sisa 10 juta metrik ton, dengan harga USD 30 per ton,” tambahnya.

Menurut Gubernur, potensi emisi karbon Kaltim masih mencapai sekitar 9 juta metrik ton dan berpeluang untuk dijual secara terbuka (perdagangan karbon) di pasar dunia.

“Harga sebenarnya untuk karbon ini adalah 50 dolar per ton. Bukan lima dolar, tetapi kita bersyukur mendapatkan harga tersebut. Namun, satu juta ton ini, karbon kita dibeli dengan harga 30 dolar per tonnya,” ungkapnya.

Gubernur yang merupakan tokoh terkemuka di Benua Etam ini juga menceritakan bagaimana terjualnya satu juta ton dari sisa 10 juta metrik ton ekuivalen emisi karbon Kaltim.

Hal ini terjadi ketika beliau melakukan kunjungan ke World Bank di Washington DC, Amerika Serikat, setelah sebelumnya menghadiri pertemuan di Mato Grosso, salah satu negara bagian di Brasil.

Ketika berbicara di hadapan para petinggi dan pejabat World Bank, mantan Bupati Kutai Timur ini menjelaskan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Benua Etam dalam mempertahankan serta mengembangkan hutan serta melestarikan lingkungan.

“Dan mereka sangat menghargai kerja keras kita semua. Terbukti dengan keinginan mereka untuk membeli kembali sisa emisi karbon Kaltim, meskipun hanya satu juta ton dari sisa penjualan sebelumnya yang mencapai 10 juta ton,” ungkapnya.

Namun demikian, Gubernur menekankan bahwa harga yang ditawarkan cukup bersaing, yaitu sebesar 30 dolar per ton. Hal ini berarti akan ada tambahan pendapatan sebesar Rp4,5 triliun yang masuk ke kas daerah, serta ke kantong Republik Indonesia.

“Setelah mencapai kesepakatan, saya ingin menyampaikan bahwa Kaltim dan Indonesia telah memenuhi janji kami. Namun, jika World Bank tidak memenuhi janjinya, saya berjanji bahwa ketika kembali ke tanah air, hutan-hutan akan saya alihfungsikan. Ya, kita akan menebangnya, jika mereka ingkar janji untuk membayar,” tegas Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ini sambil mendapatkan aplaus dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, pimpinan organisasi masyarakat, partai politik, akademisi, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kaltim. (adpim/adv/diskominfokaltim)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti