PASER – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser memberikan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kepada 50 personelnya bekerja sama dengan Kodim 0904/PSR dan Polres Paser selama enam hari.
Kepala Satpol PP Kabupaten Paser, M. Guntur, menjelaskan bahwa pemberian pelatihan secara berkelanjutan ini dilakukan setelah adanya penambahan anggota satuan, termasuk juga pindahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
“Mereka ini belum memahami apa tugasnya sebagai Satpol PP, jadi kami memberikan pemahaman melalui pelatihan ini,” ucap Guntur, Selasa (23/5/2023).
Menurutnya, jika tidak memiliki dasar, para personel akan mengalami kesulitan dalam membangun komunikasi lintas organisasi dan berinteraksi dengan masyarakat saat melaksanakan tugasnya.
Ia menjelaskan bahwa para peserta akan diberikan pengetahuan teoritis dan pelatihan fisik, seperti pelatihan baris berbaris (PBB) dan Dalmas. Guntur menegaskan bahwa para peserta juga akan ditekankan untuk menjalankan tugas dengan lebih mengutamakan komunikasi yang humanis.
“Masih banyak yang belum memahami masalah baris berbaris,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Paser, Fahmi Fadli, menyatakan perlunya pelatihan kedisiplinan anggota Satpol PP guna meningkatkan kapasitas dan pemahaman petugas agar dapat tampil prima, baik secara fisik maupun mental.
Menurutnya, pekerjaan yang menuntut tenaga dan pikiran harus selalu diiringi peningkatan ilmu pengetahuan dan bela diri, seperti pelatihan kedisiplinan yang sedang dilaksanakan saat ini.
“Kita menyadari bahwa pekerjaan sehari-hari sangat berat dalam menjaga kondusivitas lingkungan Kabupaten Paser karena berhadapan langsung dengan masyarakat,” kata Fahmi.
Fahmi berharap pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, disiplin, dan kebugaran, tetapi juga menjadi modal bagi para anggota dalam menegakkan Perda serta menjaga ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah Kabupaten Paser.
“Karena tidak menutup kemungkinan adanya gesekan dan konflik saat berinteraksi langsung dengan masyarakat, dengan adanya pelatihan ini, mereka dapat lebih beradaptasi. Kami berharap dalam pelaksanaannya lebih bersifat humanis dan tidak bersifat konfrontatif,” tambah Fahmi Fadli. (bs)