Catatan Rizal Effendi
PEKAN ini saya menghadiri tiga undangan resepsi pernikahan di Jakarta dan Bandung. Bahkan salah satunya saya diminta menjadi saksi. Ketiga undangan itu sangat istimewa karena semuanya undangan sahabat-sahabat saya. Tentulah saya bersemangat untuk menghadirinya. Sekalian bernostalgia.
Kebetulan saya juga harus menengok cucu saya yang baru lahir, Abirayyan Salahuddin Akbar di Sentul Bogor. Dia anak kedua dari putri saya, Aisyah Febria l(Feby) yang menikah dengan Bakhtiar Rizki Akbar. Alhamdulillah sehat, meski ibunya sempat mendapatkan perawatan khusus pasca melahirkan.
Istri saya, Bunda Arita sudah beberapa minggu di Sentul menemani Feby dan anaknya. Itu sebabnya dia tak bisa ikut acara pendaftaran caleg, Kamis (11/5) lalu. Istri saya dicalonkan Partai Nasdem menjadi bacaleg DPRD Kaltim daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan. “Biar tambah kuat wakil perempuan dari Balikpapan di DPRD Kaltim,” jelasnya.
Terbang dari Balikpapan Minggu (14/5) pagi, saya langsung menuju Carani Ballroom Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di sana saya menghadiri resepsi pernikahan dr Nahesa Bella Kusumadewi dengan Lettu (Inf) Tri Ageng Widhi Nugroho, S.T.Han.
Bella adalah putri Kol Inf (Purn) Heri Setya Kusdiantana dan Ibu Nurlita Sarie. Sedang Tri Ageng adalah putra kebanggaan Pak Suparno dan Ibu Jami. Mereka menikah pagi hari dan siangnya dilanjutkan acara resepsi.
Saya berkawan akrab dengan Pak Heri. Dia sempat menjadi Dandim 0905/Balikpapan mulai 2015 sampai tahun 2017 ketika saya menjadi wali kota. Lalu dia menjadi Asisten Teritorial (Aster) Kodam VI/Mulawarman. Memasuki purnatugas dia bergeser ke jabatan perusahaan BUMN, yang masih ada hubungannya dengan keamanan, yaitu menjadi manager pengamanan Kilang Gas PT Badak NGL di Bontang sampai sekarang.
Menyaksikan putrinya bersanding, Pak Heri dan istrinya terlihat sangat bahagia. Maklum ini putri pertamanya yang menikah. Apalagi sang menantu juga dari TNI AD. “Alhamdulillah masih ada yang meneruskan spirit juang dan pengabdian prajurit TNI AD dalam keluarga saya,” katanya bangga.
Saya sempat bertemu dua mantan pangdam VI/Mulawarman, yakni Mayjen (Purn) Subiyanto (2018-2020) dan Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso (2021-2022), yang sekarang menjadi Sesmenko Polhukam bersama istri. Juga beberapa perwira yang pernah bertugas di Kodam dan Polda Kaltim.
Tidak saja Pak Heri yang menggelar mantu, juga Marsda TNI Heddezul S.Sos. Dia pernah juga bertugas sebagai komandan Pangkalan Udara (danlanud) Dhomber Balikpapan tahun 2016. Jadi masih sama-sama dengan Pak Heri waktu bertugas. Saya bilang dulu kehadiran mereka bagian dari “the dream team” Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Balikpapan.
Putri Heddezul yang bernama Azzura Badzliana, S.Si disunting Lettu (Pnb) Deny Taufik Prianda S.Tr (Han), putra Marsda (Purn) Dedy Permadi, SE dan Ibu Yulia Andriani, SE, AK. Berarti perkawinan di antara keluarga penerbang. Kabarnya Deny penerbang pesawat tempur F16.
Sayang acara resepsinya tidak bisa di udara. Cukup di darat saja, di Gedung Puri Ardhya Garini Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Acara diawali dengan Upacara Militer Pedang Pora. “Alhamdulillah, tentu kami sangat bahagia,” kata Heddezul dan istrinya, Ibu Meili Ira.
Heddezul yang sekarang marsekal berbintang dua memangku jabatan penting sebagai Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Sejak tahun 2020 dia sudah di lembaga itu sebagai direktur Pengkajian Hankam.
Lemhannas mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader bangsa dan pemantapan pimpinan tingkat nasional. Selain juga menyelenggarakan pengkajian yang bersifat strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional dan internasional. “Hasil kajian kita oleh Gubernur Lemhannas langsung disampaikan kepada Presiden,” kata Heddezul.
Dalam resepsi putri Pak Heri dan Pak Heddezul, saya hadir bersama mantan kapolresta Balikpapan Kombes Pol Jeffri Dian Juniarta SH (sekarang bertugas di Pidana Siber Bareskrim Polri) dan pengusaha Ahmad Basir, yang juga ketua Nasdem Balikpapan. Ada juga hadir Bu Yani Ajat, istri almarhum Kol (Pnb) Yani Ajat Hermawan (mantan Danlanud) bersama putra-putrinya. Sayang mantan Danlanal Balikpapan Kol Laut Irwan Sondang Parluhutan Siagian (sekarang Danpuslatdiksarmil Kodiklat) tak bisa hadir karena ada tugas di Surabaya yang tak bisa ditinggalkan.
SAKSI DI BANDUNG
Dari Jakarta saya ke Bandung. Di Kota Kembang ini saya dan istri, Bunda Arita menghadiri pernikahan putra pertama Pak H Muhammad Hidayat dan Ibu Hj Lita Boedihardjo, Helmy Rachman, AP, SE, ME, yang menyunting Briptu Annisa Cinthya Medina, putri kedua almarhum Agus Sumarsono dan Ibu Lia Herliana.
Malah saya diminta menjadi saksi mewakili keluarga mempelai pria. Saya ikut bahagia. Sudah sering saya menjadi saksi pernikahan di Balikpapan. Itu “pekerjaan” baru saya setelah purnatugas sebagai wali kota. Sampai Kepala KUA tak pernah lagi meminta KTP saya, karena sudah hafal data-data saya.
Pak Hidayat adalah pengusaha bengkel di Batu Ampar yang sukses. PT Dayat Tehnik, nama perusahaannya. Dia melayani perbaikan alat-alat di pertambangan dan perkapalan. Dia suka berdiskusi dengan saya. Cara tutur dan penyampaian pandangannya sangat dalam. Mengingatkan kita kepada orang-orang ahli filsafat atau ulama yang sudah bergelar sufi. Unik juga ada orang bengkel begitu.
Dia dan istrinya, Ibu Hj Lita bahagia sekali dapat menantu seorang polisi wanita yang cantik. “Ya ini kebahagiaan buat kami dan keluarga,” katanya bersemangat. Putranya yang sarjana dan master ekonomi mendapat pendamping yang serasi seorang Polwan, kelahiran Bandung. Sempurna, seperti lagunya Andra and the BackBone.
Acara akad nikah berlangsung Jumat (19/5) sore di Hotel Gaia (The Altitude) Jl Dr Setiabudi 430 Bandung. Tempat nikahnya sangat eksotik. Berlatar belakang hutan dan pemandangan kota Bandung. Di tempat yang sama, petangnya dilaksanakan acara resepsi. Sejumlah kerabat dan keluarga berdatangan memberikan ucapan selamat. Terutama kerabat dari keluarga wanita, yang memang tinggal di Bandung. Istri saya didaulat nyanyi, sementara Ibu Hj Lita sambil joget membagi saweran.
Pak Hidayat juga memboyong Pak Kasmadi, Ketua RT di Kelurahan Batu Ambar yang sering didaulat menjadi MC serba bisa. Bisa menyanyi, bisa bergaya lucu dan bisa apa saja. Pak Kasmadi juga dikenal sebagai Duta Masker Covid karena rajin teriak-teriak menggunakan megafon untuk mengingatkan masyarakat agar tetap menggunakan masker. Pak Kas juga nyanyi dan geger. Salah satu lagu “kebangsaannya” berjudul “Suci Dalam Debu.” Saya bilang lagu itu judul aslinya tayammum.
Sementara itu, di Dukuh Ngelo Desa Tambakromo Bojonegoro, Jatim, putri mantan ketua DPRD Balikpapan H Andi Burhanuddin Solong, SE, SH (ABS) dan Ibu Sakilah, dr Tendri Ayu Ampi Persada Putri dinikahkan dengan Fauzan Abimanyu ST, putra Suharto dan Ibu Mala Cherni. Sayang saya tak bisa hadir karena waktunya bersamaan. Ketua KKSS Adam Sinte hadir bersama Hapni Kanappe, Andi Mappafuli dan beberapa tokoh Balikpapan lainnya. Juga Rendi Ismail dan Ahmad Basir.
Sebelum berangkat, saya sempat menghadiri pernikahan putri pertama Drs Sjarifuddin Hs (SHs) dan Raden Roro Erna Setyowati, Rayi Kania Arimbi, S. Ikom dengan Muhammad Alfaruq, putra pertama almarhum Zainul Wahid dan Ainur Rahmah.
Acara resepsi pernikahan Rayi dan Alfa berlangsung di Global Sport, Jumat (5/5) malam. Saya dan teman-teman sempat jalan kaki sejauh 500 meter karena ada perbaikan jalan. “Jenderal (panggilan akrab SHs) sengaja ngerjai kita, supaya kita tahu kondisi jalan yang dilewati,” kata ABS bercanda.(*)