spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Makmur Nyaleg Lewat Gerindra,  Pengamat Politik: Punya Basis Massa, Kerugian Besar buat Partai Golkar 

SAMARINDA – Mantan Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Makmur HAPK resmi mengundurkan diri dari Partai Golongan Karya (Golkar). Surat Pernyataan Pengunduran Diri juga telah disampaikan kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai berlambang pohon beringin tersebut. Makmur ternyata memilih untuk pindah ke Partai Gerindra.

Dari sumber Mediakaltim.com, nama Makmur termasuk dalam daftar bakal calon legislatif (bacaleg) untuk DPRD Kaltim dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Berau, Kutim, Bontang pada Pemilu 2024.

Ini merupakan Dapil yang sama ketika Makmur HAPK dicalonkan Partai Golkar pada Pemilu 2019 lalu. Makmur ditempatkan di nomor 2 setelah nama Hendry Pailan yang saat ini sebagai Anggota DPRD Kaltim.

“Iya benar. Pak Makmur masuk dalam daftar bacaleg yang telah didaftarkan ke KPU Kaltim,” kata sumber Media Kaltim di Partai Gerindra. “Kalau kepastiannya, bisa langsung tanyakan ke ketua Partai Gerindra Kaltim (Andi Harun, Red.),” sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Kaltim Muhammad Husni Fachruddin membenarkan bila Makmur telah mengajukan pengunduran diri dari Golkar.

“Memang benar Makmur HAPK telah mengajukan pengunduran diri sebagai keanggotaan Partai Golkar dengan jabatan sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Kaltim. Itu dilakukan atas kesadaran diri,” ucap Ayub, panggilan akrab Husni Fachruddin di Samarinda, Selasa (16/5).

Dikemukakannya, surat itu diterima pihaknya saat masa-masa hendak pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim, kemudian ditanggapi dengan legowo oleh partai, sebab pilihan politik adalah hak setiap insan, tanpa ada paksaan.

Seusai pengunduran diri dari Golkar, Makmur lantas pindah ke salah satu partai politik, dan tentunya pihak DPD dan fraksi akan membahas secara internal mengenai penggantian antar waktu (PAW).

“Yang namanya kawin cerai dalam dunia politik itu biasa, tokoh yang dulunya bergabung di partai A, kemudian berpindah ke partai B adalah sesuatu yang lumrah terjadi,” ungkap Ayub.

LEGOWO, TAK MASALAH DIBERHENTIKAN
Sementara itu, Makmur HAPK yang juga mantan Bupati Berau menyatakan dalam suratnya, bahwa pengunduran dirinya dari Partai Golkar adalah karena kesadaran diri, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

“Dengan ini Menyatakan Mengundurkan Diri dari Keanggotaan Partai Golongan Karya (GOLKAR) Provinsi Kalimantan Timur.

Demikian Surat Pernyataan Pengunduran Diri ini saya buat dengan penuh kesadaran, dan dalam keadaan sehat wal afiat, serta tanpa paksaan dari pihak lain, dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya,” tulis Makmur dalam surat pernyataan yang di tanda tanganinya di atas materai, tertanggal 30 April 2023.

Sebelumnya, Makmur HAPK sempat berseteru secara internal partai, Makmur sempat melakukan gugatan kepada DPP, DPD dan Fraksi Golkar karena posisinya digantikan oleh Hasanuddin Mas’ud.

Bahkan Makmur juga melakukan gugatan kepada Menteri Dalam Negeri karena mengeluarkan keputusan pemberhentian dirinya dari Ketua Dewan dan mengangkat Hasanuddin Mas’ud selaku ketua DPRD Kaltim sisa masa jabatan periode 2019 – 2024.

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Hasanuddin Masud menjadi Ketua DPRD Kaltim sisa masa jabatan 2019-2024 yang berlangsung di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (12/9/2022.

Dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo itu, Muhammad Ramadhan Sekretaris DPRD Kaltim membacakan Surat Keputusan (SK) Mendagri Nomor 161.64.5128 Tahun 2022 Tentang Peresmian Pemberhentian Ketua DPRD Kaltim, H Makmur HAPK Masa Jabatan Tahun 2019-2024 dan SK Mendagri Nomor 161.64-5129 Tahun 2022 Tentang Peresmian Pengangkatan Pengganti Ketua DPRD Kaltim, sisa masa jabatan tahun 2019-2024.

Makmur HAPK sejak tidak menjadi ketua DPRD Kaltim jarang hadir dalam kegiatan dewan, Makmur kemudian ditempatkan di Komisi III yang membidangi Pembangunan dan lingkungan.

Diwawancara wartawan secara terpisah, Makmur mengakui bahwa dirinya sudah berlabuh ke Partai Gerindra. Terkait konsekuensinya, ia juga mengaku siap.

“Saya pindah ke Gerindra. Saya daftar ke Gerindra saya juga sudah mengajukan ke Golkar pengunduran. Saya tidak mau sembunyi-sembunyi. Mau diberhentikan, ya sudah silahkan saja, saya tidak repot, nggak masalah, persoalan seperti ini harus dihadapi,” tegas Makmur.

Menurut Makmur HAPK dirinya meninggalkan Golkar setelah bersama partai Golkar selama puluhan tahun. Makmur mengaku sebenarnya tidak ingin pindah, akan tetapi kecewa karena penzaliman yang diterimanya.

“Sebenarnya bicara tentang Golkar ini panjang, saya ini kader tua di Golkar saya kan dizhalimi, tidak satupun komunikasi yang baik dilakukan kepada kami padahal bukan persoalan ketua yang saya tuntut,” sebutnya.

MESRA DENGAN GERINDRA
Salah satu pengamat politik Budiman Chosiah telah memprediksi sebelumnya, Makmur bakal ke Gerindra. Sebab, pasca lengsernya sebagai Ketua DPRD Kaltim, parpol yang cukup mesra dengan Makmur adalah Gerindra.

Bukan tanpa alasan, kemesraan Makmur dan Gerindra sudah terlihat di sejumlah momen. Diketahui Fraksi Gerindra sempat walkout saat paripurna dengan agenda pengumuman pergantian Ketua DPRD Kaltim.

Bahkan Fraksi Gerindra tidak menghadiri pelantikan Hasanuddin Mas’ud pada 12 September 2022 lalu. Belakangan juga diketahui, kuasa hukum Makmur adalah tim advokat dari Andi Harun, Ketua Gerindra Kaltim.

“Sinyal terkuat Gerindra, yang jelas siapapun partainya bak mendapat durian runtuh. Karena Makmur sudah berpengalaman, basis massanya jelas dan rekam jejaknya bersih. Dan ini bisa jadi kerugian besar Golkar. Bisa saja memengaruhi suara Golkar dan tidak jadi pemenang (di Pileg 2024),” ungkapnya beberapa waktu lalu kepada Mediakaltim.com.

Sementara, Ketua DPD Gerindra Kaltim Andi Harun saat itu masih belum terbuka. Ia menyatakan bahwa komunikasinya dengan Makmur HAPK hanya sebatas konsultasi hukum, dan berbagi pengalaman.

Diketahui Andi Harun pernah berhadapan di posisi yang mirip dengan Makmur saat masih menjadi bagian Golkar Kaltim. Bedanya saat itu ia harus di PAW (Pergantian Antar Waktu) dan di depak dari Partai Beringin tersebut.

Yang jelas, menurut Wali Kota Samarinda ini, Makmur adalah sosok politisi senior yang patut menjadi contoh bagi semua politisi di Kaltim. Gaya, cara dan karakter Makmur disebut tidak pernah berubah sejak dia masih menjadi Bupati Berau.

“Saya pribadi banyak belajar, beliau adalah sosok yang low profile (rendah hati), dan berpengaruh. Kontribusi akibat resonansi ketokohan beliau berpengaruh terhadap suara Golkar,” ungkapnya. (ant/eky/MK)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti