BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang melaksanakan Bimtek bagi pegawai dan tenaga kesehatan untuk penanggulangan kejadian luar biasa wabah dan monitoring evaluasi imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) pada Senin (15/5/2023) di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang.
Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya penanggulangan penyakit menular di Kota Bontang. Saat ini, jumlah penyakit menular semakin bertambah baik di Indonesia maupun dunia.
“Semakin banyak penyakit menular yang bertambah. Salah satu penyakit menular yang terjadi dua tahun lalu adalah Covid-19,” kata Basri Rase, Senin (15/5/2023).
Ia menyebutkan bahwa semakin banyaknya wabah menular yang terjadi, mengantisipasinya salah satunya dengan melaksanakan Bimtek Penanganan Kejadian Luar Biasa Wabah.
“Dengan Bimtek ini, tentu kita dapat mengantisipasi dalam rangka penanganan dan termasuk simulasi-simulasi yang dilakukan. Pemerintah mendukung peningkatan SDM mengenai wabah menular atau kejadian luar biasa,” jelas Basri.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Bontang, Muhammad Ramzi, mengatakan bahwa kejadian luar biasa wabah masih terjadi pada tahun 2020. Kemudian, juga terjadi pada tahun 2021. Pada tahun 2023, ada penyakit yang sebelumnya sudah tidak ada namun kembali muncul seperti campak.
“Seharusnya campak bisa dicegah dengan pemberian imunisasi. Kita juga paham bahwa imunisasi yang diberikan tidak bisa memberikan kekebalan 100 persen,” kata Ramzi.
Selain itu, pada tahun 2022 terdapat 5 kasus difteri yang terkonfirmasi. Ini masih menjadi pembahasan yang harus dilakukan dalam penanggulangan. “Sudah dilakukan penanggulangan seperlunya seperti penyelidikan epidemiologi dan vaksinasi, namun kasus masih terdeteksi hingga saat ini dengan 7 suspek dan 1 terkonfirmasi,” jelas Ramzi. (adv/yah)
