TENGGARONG – Pada tahun 2023, Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara (DPU Kukar) akan menyelesaikan sejumlah pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, termasuk diantaranya Jembatan Sambera di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak. DPU Kukar berencana menyelesaikan perbaikan jembatan ini sebelum akhir tahun 2023 dengan mempermanenkan jembatan dengan semenisasi. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp13 miliar dari APBD Kukar 2023. Jembatan yang merupakan akses alternatif antara Kecamatan Marangkayu-Samarinda ini sudah direhabilitasi pada tahun 2021 lalu dengan anggaran sekitar Rp1 miliar.
Kabid Bina Marga DPU Kukar, Restu Irawan, mengungkapkan bahwa sebelum memulai proses perbaikan fisik, penguatan struktur jembatan yang sudah ada harus dilakukan terlebih dahulu. Restu mengklaim bahwa kondisi jembatan seluas 60 meter dan lebar 8 meter ini masih layak digunakan, sehingga tidak perlu membangun ulang yang dapat menghabiskan anggaran hingga Rp25 miliar lebih.
“Dalam tahun ini, kami sudah merencanakan pelaksanaan perbaikan fisiknya. Mungkin lelang akan dilaksanakan pada awal bulan Mei untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan tersebut,” ujar Restu.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Restu menyebut bahwa perkuatan rangka jembatan dilakukan dengan menggunakan baja Wide Flange. Lantai bondeck diganti dengan perkuatan beton jenis K350. Tiang utama diperkuat dengan melapis epoxy dan serat karbon, kemudian dilapisi dengan anti karat atau korosi khusus air laut. Hal ini diharapkan dapat memperpanjang umur jembatan. Selain itu, ditambahkan pula ornamen pada pagar pembatasnya, setelah rapat bersama OPD terkait dan Pertamina Hulu Sangasanga (PHSS).
Termasuk membahas untuk menggunakan sementara jalan milik Pertamina. Letaknya tidak jauh dari lokasi Jembatan Sambera. Hanya berjarak ratusan meter saja. Dikarenakan selama proses rehabilitasi Jembatan Sambera, tidak boleh dilintasi. Baik itu kendaraan roda 2, apalagi kendaraan diatas roda 4.
Jalan alternatif milik Pertamina itu, direncanakan sedikit mendapatkan perbaikan. Seperti penaburan batu agregat, agar lebih mudah dilalui oleh masyarakat. Karena ketika sudah memasuki masa semenisasi badan jalan, ketika umur beton belum 28 hari, masyarakat dilarang melintas. Hingga akses jembatan akan diportal, sampai benar-benar bisa dilalui.
“Mungkin rampungnya (perbaikan jembatan) sekitar bulan Oktober atau November,” tutup Restu.
Pengerjaan cepat Jembatan Sambera ini pun, tidak lepas dari instruksi Wakil Bupati, Rendi Solihin. Selain memastikan tidak ada korban jiwa, karena kondisi jembatan yang mengkhawatirkan. Juga menjadi akses penting masyarakat. Apalagi menjadi penghubung akses wisata lokal unggulan di Kecamatan Muara Badak. Yakni beberapa pantai di Pulau Pangempang.
“Terkait Jembatan Sambera di Muara Badak, sudah kita minta Dinas PU untuk menguji dengan baik penanganannya agar tepat,” ucap Rendi Solihin.
“Insya Allah sudah kita aggarkan penanganan permanen jembatan tersebut, di minggu ke-3 bulan depan saya minta paling lambat PU segera lelang,” pungkasnya. (adv/afi)