TENGGARONG – Proses Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Kutai Kartanegara (Kukar) berjalan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar menginginkan para petugas yang turun ke lapangan, untuk melakukan klarifikasi data, agar terdata dengan benar ada kecocokan dan valid. Sesuai dengan keadaan di lapangan terkait kondisi ekonomi yang bersangkutan.
Dijelaskan Sekkab Kukar, Sunggono, harus ada kesesuaian data yang valid. Antara data dari RT setempat dengan data yang ada pada BPS. Untuk selanjutnya dilakukan pengecekan ulang pada data di Dinas Sosial (Dinsos) Kukar, memastikan keluarga miskin terdata dengan baik.
“Data yang ada harus benar dan valid sesuai tergambar suatu wilayah mengenai keadaan kemiskinan,” ungkap Sunggono.
Karena dijelaskan oleh Sunggono, Regsosek ini sendiri bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai hasil pendataan awal Regsosek, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Karena hasil Regsosek sendiri akan menjadi informasi yang sangat penting bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan dan arah pembangunan yang tepat.
“Tolong dibantu untuk para RT bisa menyesuaikan data yang ada sesuai dengan di lapangan jangan sampai ada kesalahan dalam menerjemahkan tentang kemiskinan ini. Data ini harus benar-benar dikerjakan secara optimal,” lanjutnya.
Selain itu, petugas Regsosek juga harus mampu melakukan pengelompokan kesejahteraan. Untuk itu harus ada koordinasi bersama BPS Kukar untuk memastikan warga yang didata masuk dalam kategori apa.
Pengelompokan sangat miskin merupakan kondisi dimana seseorang sangat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kelompok miskin adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti untuk makan dengan layak.
Kelompok ketiga yakni kelompok rentan miskin adalah kondisi dimana seseorang masih bisa memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Terakhir, kelompok tidak miskin adalah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar dengan menghasilkan data yang benar – benar valid yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan kedepannya,” pungkas Sunggono. (adv/afi)