spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Banjir di Long Kali Disebut Faktor Alam, Pemprov Kaltim Akan Ambil Alih Penanganannya

PASER – Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Paser, khususnya di Kecamatan Long Kali, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur. Banjir yang terjadi pada pertengahan Maret 2023 disebabkan oleh faktor alam.

“Saat ini, kami mendengarkan laporan dari Pemerintah Kabupaten Paser tentang upaya pasca bencana banjir. Mereka sedang memetakan kegiatan untuk pemulihan pasca bencana,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni.

Dari hasil pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Paser, banjir merusak sektor pertanian serta akses jalan. Sebanyak 14.975 jiwa terdampak dan kerugian lahan pertanian mencapai 1.400 hektare dan perkebunan mencapai 121,75 hektare.

“Beberapa jalan juga ambruk. Kami mendapat informasi dari tiga sektor ini. Saat ini kami berupaya memperbaiki pemukiman yang terendam dan tidak bisa dihuni lagi,” kata Sri.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni

Sri menegaskan bahwa pihaknya akan membantu petani agar dapat memulihkan kondisi lahan dan infrastruktur. Namun, diperlukan pemetaan untuk melakukan transisi pemulihan. Langkah ini melibatkan Pemerintah Kabupaten Paser dan Kementerian terkait.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Paser, Adi Maulana menyebutkan bahwa bencana yang terjadi merupakan hal yang tidak terduga. Menurutnya, masalah ini merupakan fenomena tahunan pasca hujan lebat.

“Siklus tiap tahun selalu bajir sejak tahun 2020. Makanya ada dua program besar pemerintah yakni bendungan Lambakan dan bendungan Talake. Itu mau dibangun untuk pengendali banjir, sampai tahun 2023 ini dan sudah 23 tahun belum terbangun.” ujar Adi. (bs/diskominfokaltim)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti