spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perbaikan Jembatan Sambaliung Akan Dilaksanakan, Ichsan Rapi Minta Diperhatikan Dampak Sosialnya


TANJUNG REDEB – Perbaikan Jembatan Sambaliung akan dilaksanakan pada tahun 2023 ini, karena proses lelang yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah selesai.

Pemenang tender perbaikan Jembatan Sambaliung adalah PT Belawa Maha Karya. Rencananya, perbaikan akan dilakukan pada bulan April ini.

Sekretaris Komisi III DPRD Berau, Muhammad Ichsan Rapi, mengaku mendukung perbaikan Jembatan Sambaliung, tetapi meminta pihak eksekutif untuk memperhatikan dampak sosialnya.

“Impact sosial dari perbaikan Jembatan Sambaliung harus diperhatikan, terutama pada pengendara yang melintas yang cukup padat setiap harinya,” ungkapnya pada Rabu (5/4/2023).

Dia menambahkan, terdapat rata-rata 2000 kendaraan yang melintas setiap hari di Jembatan Sambaliung. “Bayangkan banyaknya kendaraan yang lewat, mampukah kita mengatasinya?” ujarnya.

Ichsan menilai, persiapan penutupan Jembatan Sambaliung masih belum cukup. “Kita mendukung perbaikan itu, tapi bagaimana orang-orang akan lewat?” katanya.

Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung antara pusat perkotaan Kabupaten Berau dengan Kecamatan Sambaliung. Maka dari itu, arus mobilitas setiap harinya sangat tinggi. Terlebih banyak pelajar yang tinggal di Tanjung Redeb bersekolah di Sambaliung maupun sebaliknya.

“Kegiatan umum atau kegiatan ekonomi juga mengandalkan jembatan tersebut. Kalau ditutup, mau dilewatkan kemana?” tambahnya.

Politikus Gerindra ini mendorong Pemkab Berau untuk melakukan simulasi mengenai sarana penyeberangan untuk mengangkut masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Saya pesimis bahwa sarana yang disediakan dapat menyeberangkan banyak orang. Karena yang melintasi jembatan sangat padat setiap harinya,” ungkapnya.

Selain sarana penyeberangan, Ichsan juga menyoroti kondisi Sungai Kelay yang kerap mengalami pasang dan surut. Hal itu, kata dia, juga harus menjadi pertimbangan.

“Bagaimana kapal melakukan manuver ketika pasang dan surut air, itu harus dipikirkan secara matang agar tidak menimbulkan dampak sosial yang besar,” ucapnya.

“Kalau pasang dan surut seperti apa, kapal bisa melintas atau melakukan manuver tidak nanti,” sambungnya.

Dirinya menegaskan bahwa Pemkab Bedau sebaiknya tidak gegabah dan memperhitungkan dengan seksama dan teliti terkait persiapan alternatif penyeberangan yang akan menggantikan Jembatan Sambaliung selama masa perbaikan. Sehingga masyarakat tidak merasa kesulitan selama proses perbaikan berlangsung nantinya.

Dia berharap Pemkab Berau tidak gegabah dan memperhitungkan dengan seksama mengenai alternatif penyeberangan selama Jembatan Sambaliung ditutup.

“Harus dipersiapkan dan dipikirkan secara matang, agar masyarakat tidak kesulitan selama jembatan itu diperbaiki. Saya tekankan, dampak sosial harus diperhatikan,” tandasnya. (dez/adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti