PPU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU) menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dan menampung setiap aspirasi pengusaha hotel dan restoran di Benuo Taka. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemajuan industri pariwisata dan pendapatan asli daerah (PAD).
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPRD PPU, Syahrudin M Noor, saat menerima audiensi dari Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) PPU pada Selasa (4/4/2023). Pada kesempatan tersebut, Ketua BPC PHRI PPU, Sandri Ernamurti, menjelaskan kondisi dunia perhotelan PPU yang masih memerlukan dukungan kebijakan.
“PPU saat ini memiliki potensi lebih di bidang pariwisata dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku,” kata Sandri Ernamurti.
Namun, menurut Sandri, untuk memanfaatkan potensi tersebut dibutuhkan sinergi antara pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan sebagai pelaku usaha pariwisata. Oleh karena itu, pertemuan ini diharapkan menjadi awal diskusi untuk memajukan sektor pariwisata di PPU.
“Selain perlu memunculkan potensi destinasi, seperti objek wisata maupun acara, dibutuhkan juga dukungan kebijakan agar iklim persaingan dunia usaha tetap sehat,” ujar Sandri.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) PPU, Andi Israwati Latief, juga hadir dalam kegiatan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah menyusun berbagai rencana dan program kerja.
“Kami mempresentasikan apa yang telah dilakukan dan akan dilaksanakan ke depannya. Semoga rencana ini mendapatkan dukungan dari semua pihak,” ujar Andi.
Sementara itu, Syahrudin optimis bahwa sektor pariwisata memiliki masa depan yang cerah. Namun, sebelum itu, dibutuhkan kesamaan persepsi antara eksekutif dan legislatif serta pelaku usaha swasta dalam hal pariwisata.
“Kami di DPRD selalu siap menampung aspirasi pengusaha di bidang pariwisata dan perhotelan serta berkolaborasi untuk memajukan industri pariwisata di PPU. Kami akan mendorongnya melalui kebijakan yang sesuai dengan tugas dan fungsi kami di DPRD,” jelas Syahrudin.
Perlunya kolaborasi dan sinergi ini, lanjutnya, karena pemerintah daerah, DPRD dan PHRI telah menyepakati bahwa industri pariwisata dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah. Dengan catatan dapat dikelola dengan benar, yang tandanya ialah adanya PAD.
“Karena memang potensi dan peluangnya industri pariwisata cukup besar di PPU. Di mana saat ini juga hadir IKN, jadi memang perlu adanya kerja bersama, sinergitas yang baik, kolaborasi yang prima,” pungkas Syahrudin. (ADV/SBK)