TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kutai Kartanegara (DPMD Kukar) terus berupaya menuntaskan permasalahan kebutuhan dasar listrik di Kukar. Total terdapat 17 desa yang akan diintervensi sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026.
Kedelapan belas desa yang terdaftar adalah desa-desa yang belum merasakan nikmatnya listrik 24 jam. Nantinya, masyarakat akan menikmati listrik, baik dari jaringan milik PLN maupun jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal yang menjadi kebijakan pemerintah kabupaten (pemkab) untuk memberikan listrik di desa.
“Dalam penyusunan RPJMD Kukar, sudah dilakukan kajian. Beberapa desa yang belum berlistrik dapat dialiri PLN, tetapi ada juga yang tidak dapat dan menggunakan PLTS Komunal,” ungkap
Arianto menambahkan, hingga akhir Maret 2023, sudah ada lima desa yang diresmikan langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah. Kelima desa tersebut adalah Desa Muhuran, Sebelimbingan, Tuana Tuha, Teluk Muda, dan Tanjung Batuq Harapan dengan menggunakan jaringan listrik dari PLN.
Sementara untuk jaringan listrik PLTS komunal, beberapa desa telah selesai dibangun pada tahun 2021 dan 2022. Seperti Desa Enggelam (Kecamatan Muara Wis) pada 2021 dan Desa Menamang Kanan, Menamang Kiri, dan Tunjungan (Kecamatan Muara Kaman) pada 2022 menggunakan APBD Kukar dan APBD Kaltim. Bahkan, jaringan listriknya telah mulai beroperasi dan dapat dinikmati masyarakat.
Untuk pengerjaan pada tahun 2023, DPMD Kukar akan menyasar Desa Liang Buaya, Desa Kupang Baru, dan Dusun Nangka Bonang di Desa Tunjungan. Pembuatan jaringan PLTS komunal di Desa Kupang Baru akan dianggarkan sebesar Rp 6,25 miliar, sementara di Dusun Nangka Bonang sebesar Rp 6 miliar.
Menurut Arianto, anggaran tersebut disalurkan melalui Program BKKD (Bantuan Keuangan Khusus Desa) dan ditransfer ke Sana Desa serta dimasukkan dalam struktur APBDes.
“Jika PLTS sudah dibangun, berarti semua target RPJMD 2021-2026 untuk 17 desa di Kukar sudah terpenuhi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, di luar 17 desa yang termasuk dalam program Terang Kampongku, masih ada beberapa tempat yang memerlukan pembangunan jaringan listrik dan bersifat spot-spot, seperti dua RT di Desa Salok Palai, Kecamatan Muara Badak, Dusun Rajak di Desa Kedang Murung, 2 RT di Desa Muara Wis Seberang, dan beberapa RT di Desa Sebulu Ilir.
“Jadi, yang belum dikerjakan adalah spot-spot kecil dari desa. Kalau desa induknya, dari 193 desa, Insya Allah semuanya sudah teraliri listrik. Tapi ada permukiman yang terpisah, dan ini perlu kebijakan untuk memenuhi kebutuhan listriknya,” tutup Arianto. (adv/afi)
Program Terang Kampongku Itu …..
- Pemkab Kukar menetapkan 17 desa dalam program Terang Kampongku.
- Pada tahun 2021, Desa Enggelam di Kecamatan Muara Wis sudah merasakan manfaat dari listrik 24 jam yang disediakan melalui jaringan PLTS komunal.
- Pada tahun 2022, Desa Menamang Kiri, Desa Menamang Kanan, dan Desa Tunjungan sudah beroperasi dengan menggunakan anggaran dari APBD Kukar dan APBD Kaltim.
- Pada tahun 2023, 3 desa yaitu Desa Liang Buaya, Desa Kupang Baru, dan Dusun Nangka Bonang di Desa Tunjungan menggunakan jaringan PLTS komunal.
- PLTS Komunal di Desa Kupang Baru dianggarkan sebesar Rp 6,25 miliar, sementara di Dusun Nangka Bonang di Desa Tunjungan memakan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Keduanya melalui Program BKKD (Bantuan Keuangan Khusus Desa).
- Pada tahun 2023, 5 desa lainnya sudah meresmikan jaringan PLTS komunal, yaitu Desa Muhuran, Sebelimbingan, Tuana Tuha, Teluk Muda, dan Tanjung Batu Harapan.
- Terdapat beberapa lokasi diluar 17 desa yang sudah ditetapkan dalam program Terang Kampongku, seperti 2 RT di Desa Salok Palai (Kecamatan Muara Badak), Dusun Rajak di Desa Kedang Murung, 2 RT di Desa Muara Wis Seberang, dan beberapa RT di Desa Sebulu Ilir. (**)