spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tak Dilengkapi Dokumen, Sapi dan Daging Babi dari Palu Ditahan

BALIKPAPAN – Pejabat Karantina Pertanian Balikpapan wilayah kerja Pelabuhan Penyeberangan Kariangau melakukan tindakan penahanan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang tidak berdokumen yang berasal dari Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah pada Kamis (23/3/2023).

Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby saat di konfirmasi mengatakan, media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) yang tidak berdokumen tersebut adalah 1,5 ton daging babi dan 43 ekor sapi.

“Sebanyak 1,5 ton daging babi dan 43 ekor sapi ditahan oleh Pejabat Karantina karena tidak dilengkapi dokumen karantina dari daerah asal yaitu Palu, Sulawesi Tengah,” ujarnya, Jumat (24/3/2023).

Petugas Karantina Pertanian Balikpapan wilayah kerja Pelabuhan Penyeberangan Kariangau saat menemukan sapi dan daging babi tidak berdokumen.

Lebih lanjut Akhmad Alfaraby menjelaskan, hal tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan bahwa media pembawa akan dilakukan tindakan karantina penahanan apabila tidak dilengkapi dokumen dari daerah asal.

“Penahanan ini juga sebagai pencegahan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang mana sapi dan daging babi memiliki resiko tinggi terhadap penularan PMK sesuai dengan Surat Edaran Satgas PMK Nomor 3 Tahun 2022 Pengendalian Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan Rentan PMK Berbasis Kewilayahan,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, penahanan dilakukan dalam waktu 3 hari kerja, dan jika dalam 3 hari kerja pemilik tidak dapat melengkapi dokumen karantina, maka akan dilakukan penolakan atau pemusnahan.

“Setiap tindakan karantina yang kami lakukan, termasuk penahanan sudah mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan agar Kalimantan Timur aman dari serangan hama penyakit hewan maupun tumbuhan,” tutupnya. (Bom)

16.4k Pengikut
Mengikuti