BONTANG – Dinas kesehatan melaksanakan seminar dengan tema ‘Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa’. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) se dunia, Senin (20/3/23) di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.
Dalam hal ini, Wali Kota Bontang, Basri Rase diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Lukman. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan bahwa TBC merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui udara. “TB pada anak biasanya tertular dari kontak erat orang dewasa dengan pemeriksaan dahak positif,” jelasnya.
Adapun faktor risiko yang berperan penting dalam penularan TB yaitu, status gizi dan status imunisasi BCG yang biasanya diberikan saat masih bayi. Sumber penularan baik dalam atau sekitar rumah juga lingkungan terdekat lainnya, misalnya taman bermain, dan sekolah.
Dijelaskan lebih lanjut, menurut WHO (2020) dalam global tuberkulosis pada anak dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang dan berisiko stunting karena status gizi yang buruk, bahkan sampai pada kematian.
Melakukan investigasi kontak adalah salah satu cara menemukan pasien TB secara aktif, termasuk TB pada anak. Upaya ini dilakukan berbasis keluarga dan masyarakat melalui kegiatan investigasi kontak pada anak yang kontak erat dengan pasien TB.
“Jadi sistem penularan ini sama seperti Covid kemarin. Penyebaran virus melalui udara, karena kita sudah berhasil melawan Covid, kita harus memerangi TBC sama seperti Covid ini agar tidak ada lagi korban meninggal karena TBC,” harapnya.
Siapa saja dapat terserang TBC, tidak peduli laki-laki atau perempuan, tua atau muda bahkan anak-anak dapat terinfeksi. Untuk terhindar dari TBC, dianjurkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta makanan bergizi, etika batuk yang benar dan tetap menggunakan masker jika batuk.
“Untuk penanganan penderita positif TBC, pemerintah memberikan obat secara gratis yang bisa didapat di puskesmas terdekat,” pungkasnya. (adv/sya)