BONTANG – Kelurahan Belimbing mengadakan kegiatan Aksi Bersama Cegah Stunting (Ber-Acting) di wisata kampung kreasi labu madu, Kelurahan Belimbing, Sabtu (18/3/23).
Kegiatan ini diawali dengan senam bersama, juga dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan penyakit tidak menular, serta penjualan beberapa produk UMKM dari kelurahan-kelurahan.
Kelurahan Belimbing sekaligus melaksanakan panen labu madu yang merupakan produk hasil dari stimulan RT. Lurah Belimbing, Dwi Andriyani mengatakan, walaupun warganya ada yang tinggal di lingkup perumahan, tidak bisa dihindari, stunting juga tetap ada.
“Di Kelurahan Belimbing sendiri, sejak 2023 ini terhitung, sebanyak 57 anak terkena stunting,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Wali Kota Bontang Basri Rase yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dasuki, mengatakan, bahwa stunting bukan hanya masalah di Bontang, tetapi juga nasional.
“Alhamdulillah, stunting 2021 lalu turun dari 26,3 persen menjadi 21 persen di tahun 2022, jadi 2023 ini harusnya bisa lebih dari tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ia juga mengharapkan kesanggupan seluruh warga serta pihak-pihak yang berpengaruh, untuk mewujudkan 2024 stunting menurun hingga 14 persen, agar Indonesia Emas dapat terwujud pada tahun 2045 mendatang.
Oleh sebab itu, dari kementerian koordinator Pemantau Masa Kerja (Menko PMK) selalu memantau produktifitas tiap-tiap daerah, agar dapat bergerak dengan cepat dalam aksi penurunan stunting.
Dilanjutkan, kreatif orang dewasa dalam mengolah makanan menjadi makanan yang familiar untuk anak-anak harus diasah, sehingga anak dapat mengonsumsi makanan tanpa pilih-pilih. “Pemberian Makanan Tambahan (PMT) itu wajib ya, lurah dan camat yang hadir harus bantu genjot itu juga ke warganya,” ungkap Dasuki. (adv/sya)