SAMARINDA – Dalam kurun dua tahun terakhir Indonesia Corruption Watch (ICW) rajin menggandeng jurnalis sebagai agen kampanye antikorupsi di berbagai daerah.
Kaltim menjadi daerah kelima yang dipilih sebagai lokasi pelaksanaan Sekolah Anti Korupsi (SAKTI). Selama lima hari ke depan, 17-21 Maret 2023 belasan jurnalis terpilih bakal mengikuti pendalaman materi antikorupsi.
“Ini bagian dari mandat ICW dalam rencana strategis memperkuat jejaring dengan kawan-kawan jurnalis di berbagai daerah. Sebelumnya kami sudah melaksanakan hal serupa di NTT, Banten, Aceh dan Medan,” terang Koordinator ICW, Agus Sunaryanto kepada media ini pada Jumat, 17 Maret 2023.
Menurut Agus, Kaltim merupakan daerah spesial yang kaya akan sumber daya alam. Salah satunya batu bara. Dengan kelimpahan tersebut, sudah patut daerah ini potensial untuk diawasi bersama. Baik itu oleh jurnalis, juga komunitas masyarakat sipil.
“Kami ingin mendorong pembentukan Klub Jurnalis Investigasi (KJI) Kaltim. Di dalamnya tak hanya jurnalis, tapi juga kawan-kawan CSO,” terangnya.
Dia percaya, jurnalis adalah pilar keempat demokrasi. Dan hingga kini tugas tersebut masih terjaga apik. Kian bertambah baik tatkala KJI sudah terbentuk. Harapannya, para jurnalis tak hanya meliput isu umum, tapi juga bisa melakukan investigasi terhadap potensi pelanggaran.
“Dengan pemerintah bisa bertanggung jawab karena merasa diawasi oleh pers juga masyarakat,” terangnya.
Dia menambahkan, dari SAKTI ini besar harapan menjadi pemantik fondasi para jurnalis dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah, agar tata kelola pemerintah daerah lebih akuntabel.
“Ini juga bisa menjadi pengingat bagi para korporasi yang fokus eksploitas agar senantiasa waspada. Sebab saat ini warga sudah kian cerdas dengan pengawasan,” sebutnya.
Setali tiga uang, Koordinator Divisi Kampanye Publik ICW, Tibiko Zabar Pradano menerangkan hal senada. SAKTI Jurnalis di Kaltim merupakan agenda kelima. Bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Samarinda dan didukung oleh USAID serta Internews.
Sekolah antikorupsi ini, merupakan upaya ICW memperkuat gerakan antirasuah terhadap oligarki khususnya tingkat daerah.
“Titik penting dari SAKTI Jurnalis ini adalah penguatan kolaborasi dalam pengawasan terhadap kekuasaan khususnya di daerah,” tegas Biko, begitu biasa disapa.
Dia berharap SAKTI akan melahirkan kerja kolaboratif yang apik demi membongkar dugaan praktik korup di Benua Etam. Sebab, saat ini situasi sedang tak baik-baik saja. Terlebih tren penindakan korupsi di level aparat penegak hukum juga demikian.“Kondisi inilah yang membuat kita tidak bisa berdiam diri. Salah satu cara untuk tindakan preventif ialah, penguatan masyarakat sipil,” tutupnya. (rls/yah)