TENGGARONG – Peletakan batu pertama dilakukan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah, bersama 7 perusahaan batu bara di Kukar, menandakan pembangunan taman dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kecamatan Tenggarong.
Salah satunya kawasan pelabuhan depan Museum Mulawarman Negeri Tenggarong, yang akan disulap jadi taman. Diawali prosesi Tepong Tawar, oleh Sultan Aji Muhammad Arifin.
Tidak hanya kawasan pelabuhan depan Museum Mulawarman Negeri Tenggarong saja, juga menyasar beberapa kawasan lainnya. Sebut saja Taman Bawah Jembatan Kartanegara, Taman Median Tenggarong, Taman Bundaran Tenggarong, Taman Tepi Sungai Tenggarong, Taman Jam Bentong arah utara dan Taman Jam Bentong arah selatan.
Nantinya, pembiayaan masing-masing perusahaan, memiliki porsi yang berbeda-beda. Dengan total pembiayaan mencapai Rp 5,3 miliar. Dialokasikan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), yakni melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
“Perjalanan panjang, awalnya tahun 2021 rencananya, tahun 2022 didiskusikan (dengan perusahaan) dan 2023 realisasinya di lapangan,” ujar Edi Damansyah kepada mediakaltim.com, Jumat (10/3/2023).
Menurut Bupati, ini merupakan langkah awal, dengan menggandeng 7 perusahaan batu bara, dari total 240 perusahaan yang aktif dan beroperasi di wilayah Kukar. Diawalinya dengan peletakan batu bara ini, dipastikan Edi, program pembangunan akan berjalan hingga 6 bulan kedepan. Setidaknya sebelum agenda besar HUT Kota Raja Tenggarong dan Pesta Erau Adat Kutai, yang jadi festival utama dalam kalender Kukar.
Dengan masa pemeliharaan hingga 4 bulan ke depan, pasca taman selesai dibangun oleh masing-masing perusahaan. Namun tidak hanya terpusat di Tenggarong saja, kegiatan serupa juga bakal menyasar kecamatan lainnya yang memiliki potensi untuk dibangun taman. Sehingga pos-pos anggaran di APBD Kukar, bisa dialihkan ke proyek-proyek lainnya yang memang harus segera direalisasikan.
Edi pun menginginkan ini menjadi pelecut bagi perusahaan lainnya di Kukar yang berjumlah 240 lebih perusahaan. Bahkan ia mengajak perusahaan lainnya untuk turut serta dalam membantu pemkab membangun Kukar. Salah satunya sebagai Kota Warisan Budaya. “Dengan kolaborasi ini saya berharap nanti ini terus berjalan, ini kan baru 7 perusahaan, kalau data total 240 sekian perusahaan yang aktif di Kukar, yang lain kapan?” tutup Edi. (afi)