spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sudah 2 Tahun Memimpin, Janji Politik Infrastruktur Belum Terealisasi, Bupati Fahmi Minta Warga Bersabar

PASER – Pengentasan masalah infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Paser masih jadi momok dan terus jadi keluhan warga tanpa realisasi tuntas meski sudah menaruh harapan pada Bupati Paser, Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf.

Meski sudah dua tahun memimpin, kondisi jalan rusak di beberapa Kecamatan masih jadi Pekerjaan Rumah (PR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. Padahal masalah itu tak lain bagian dari janji politiknya dan merupakan program prioritas.

Menanggapi hal itu, Bupati Paser, Fahmi Fadli, mengharapkan kesabaran masyarakat dalam penantian perbaikan di wilayahnya. Pada 2023 ini, keluhan infrastruktur diklaim segera teruari, sebab Pemkab Paser sudah menyediakan ratusan miliar untuk perbaikan.

“Saya minta masyarakat bersabar, karena tahap lelang sedang berproses, tinggal menunggu hasil siapa pemenang lelangnya, dan setelah itu dilakukan pengerjaan tahun ini juga,” kata Fahmi.

Bupati Paser, Fahmi Fadli

Fahmi menyebut, total anggaran yang digelontorkan itu sebesar Rp 630 miliar untuk 28 spot pengerjaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Paser 2023. Anggaran itu, terbagi di beberapa Kecamatan hingga pelosok.

BACA JUGA :  Pelaku Industri Ikut Pelatihan Pembuatan Kapal Fiber di Paser

“Sesuai dengan visi misi kami, prioritas infrastruktur jalan dan jembatan InsyaAllah akan terealisasi di 2023 ini,” ucapnya.

Diketahui, kerusakan jalan kabupaten yang harus ditangani sepanjang 10.990 meter. Keinginan agar infrastruktur jalan yang rusak dapat tuntas diperbaiki di seluruh pelosok desa. Namun, jika memang tidak bisa bersamaan karena keterbatasan anggaran maka perbaikan secara bertahap.

Sebelumnya, warga mengeluh, lantaran kondisi jalan salah satunya di Kecamatan Batu Engau sudah sangat parah, bahkan secara kasat mata lajur beralaskan tanah dikawasan setempat lebih rendah dari tepi jalan hingga membentuk parit.

“Betul, kalau musim hujan becek kalau musim kemarau berdebu,” kata Ayu, warga setempat saat dikonfirmasi, Jumat (3/3/2023).

Warga menyebut, belum ada kabar pasti kapan dilakukan pembangunan jalan. Sementara, warga desa sudah rutin bergotong royong untuk memperbaiki titik-titik rusak. Upaya itu sering dilakukan meski disadari tidak sepenuhnya baik lantaran diperbaiki dengan alat seadanya.

“Diperbaiki secara manual gotong royong masyarakat desa. Tapi, jelas tidak akan bisa menjadi mulus. Paling gotong royong di kampung sendiri saja, dengan alat seadanya,” ucapnya.

BACA JUGA :  PKL dan Gepeng Bakal di Bidik Satpol PP Kabupaten Paser

Akibat kerusakan ini, warga dari Desa Segendang, jika hendak ke Kecamatan Tanah Grogot, menggunakan roda empat, memilih jalur dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terlebih dahulu meski resiko jaraknya yang cukup jauh.

Sementara pengendara roda dua atau sepeda motor, menjadikan kebun kelapa sawit hingga halaman rumah warga sebagai jalur alternatif. Mirisnya kondisi sudah dirasakan warga sejak jalan itu dibuka tanpa pernah dibangun.

“Bahkan yang dijadikan jalan alternatif, halaman rumah warga atau lewat sawitan itu,” katanya. (bs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img